Take a fresh look at your lifestyle.

- Advertisement -

Kisah Kewalian KH. Hamid Pasuruan

0 324

Ibadah.co.id-La yariful wali illal wali. Kewalian seseorang tidak akan ada yang tahu kecuali sesama wali.

KH. Hamid Pasuruan, siapa yang tak mengenalnya. Namanya sudah tersohor di mana-mana. Tentang kewaliannya bukan suatu rahasia lagi. Banyak tamu yang berkunjung kepada beliau untuk mendapat barokah doanya. Sampai saat ini juga makamnya tak pernah sepi dari pengunjung.

Suatu ketika Habib Bakir pergi menemui KH. Abdul Hamid. Sesampainya di sana, beliau membaca sebuah doa (Sebuah ijazah yang memiliki fadhilah agar kita tahu tentang jati diri seseorang) yang didapatkannya dari Ustadz Imam Al-Habr. Betapa terkejutnya, usai membaca ijazah tersebut yang ia lihat bukanlah KH. Hamid melainkan ada sosok makhluk lain yang menyerupainya.

Bukan hanya itu, cerita kewalian KH. Hamid atau yang kerap dipanggil Mbah Hamid masih banyak lagi.

Suatu ketika ada salah satu orang dari Kendal bertamu kepada KH. Hamid. Ketika tamu itu hendak pamit pulang, Kiai Hamid menitipkan sebuah salam. Salam itu beliau tujukan kepada orang gila yang ada di pasar Kendal. Sontak tamu tersebut terheran-heran.

Keesokan harinya tamu yang tak lain warga asal Kendal itu pergi ke pasar hendak menyampaikan amanah yang dititipkan kepadanya. Dengan perasaan takut tamu tersebut mendekati orang yang dianggapnya gila itu. Dia menyampaikan maksud dan tujuannya.

Orang gila di pasar yang tak lain waliyuallah itu akhirnya marah mendengar perkataan si tamu. Sebab keberadaannya sebagai waliyuallah sudah terbongkar. Seketika itu juga dia berdoa agar nyawanya diambil. Lalu wali Kendal itu membaca tahlil, dan seketika dia meninggal di hadapan sang tamu.

Pernah juga kewalian Kiai Hamid diuji oleh Kiai Mashum dari Lasem. Saat itu beliau membutuhkan uang sebesar 25 juta. Akhirnya, dia bermaksud menguji kewaliannya Mbah Hamid dengan cara kontak batin.

Memang benar, setelah kontak batin yang dilakukan Kiai Mashum Lasem, tidak lama kemudian beliau kedatangan tamu satu bus. Tamu tersebut menyalami Kiai Mashum Lasem dengan uang. Dihitunglah hasil uang pemberian tamu satu bus tadi. Jumlahnya pun sesuai dengan jumlah uang yang beliau butuhkan. (HN/Kontributor)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy