Ibadah.co.id- Serangan rudal Militer Israel kembali menghancurkan gedung 13 lantai di Gaza, Sabtu (15/5). Selain Al Jazeera yang berbasis di Qatar, gedung tersebut juga dihuni oleh kantor berita Associated Press (AP) asal Amerika Serikat dan media-media internasional lainnya.
“Jelas bahwa mereka yang mengobarkan perang ini tidak hanya ingin menyebarkan kehancuran dan kematian di Gaza, tetapi juga untuk membungkam media yang menyaksikan, mendokumentasikan, dan melaporkan kebenaran tentang apa yang terjadi di Gaza,” ujar Walid Al Omari kepala biro Yerusalem Al Jazeera.
“Tapi itu tidak mungkin terjadi. Ini adalah kejahatan di antara serangkaian kejahatan yang dilakukan tentara Israel di Jalur Gaza,” sambungnya seperti dikuti dari AFP dalam siaran langsung tak lama setelah Jala Tower di Gaza meledak.
Saat dikonfirmasi, Militer Israel menyebut jet tempur yang menghantam gedung bertingkat tersebut berisi aset militer milik kantor intelijen organisasi teror Hamas.
Mereka juga mengatakan jika pihaknya telah memberikan peringatan dini kepada warga sipil di dalam gedung untuk keluar.
Presiden dan CEO AP Gary Pruitt mengaku terkejut dengan adanya ancaman tersebut. Dia mengatakan belasan jurnalis AP dan pekerja lepas yang berada di gedung itu telah dievakuasi tepat waktu.
“Dunia akan tahu lebih sedikit tentang apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi, hari ini,” ujarnya.
Penjabat Direktur Jenderal Jaringan Media Al Jazeera, Dr Mostefa Souag, menyebut serangan itu “biadab” dan mengatakan Israel harus dimintai pertanggungjawaban.
“Tujuan dari kejahatan keji ini adalah untuk membungkam media dan menyembunyikan pembantaian dan penderitaan rakyat Gaza yang tak terhitung jumlahnya,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Merespon pernyataan tersebut, Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus menepis anggapan bahwa Israel berupaya membungkam media.
“Itu benar-benar salah, media bukanlah sasarannya,” ujarnya kepada Reuters.
Conricus menyebut gedung itu sebagai sasaran militer yang sah dimana gedung itu berisi intelijen militer Hamas. Dia mengatakan Hamas mungkin telah menghitung bahwa dengan menempatkan “aset” mereka di dalam gedung dengan kantor media berita di dalamnya “mereka mungkin berharap itu akan membuat mereka aman dari serangan Israel”.
Militan Hamas telah menembakkan lebih dari 2.000 roket ke Israel baru-baru ini. Petugas medis Palestina mengatakan sedikitnya 139 orang, termasuk 39 anak-anak, tewas di Gaza. Israel telah melaporkan sembilan orang tewas, termasuk dua anak. (EA)
Baca Juga : Dirilis PBNU Tahun 1938, Begini Lafaz Doa Qunut Nazilah Untuk Palestina
[…] Baca Juga : Hancurkan Kantor Berita di Gaza, Benarkah Israel Ingin Bungkam Media? […]
[…] Baca Juga : Hancurkan Kantor Berita di Gaza, Benarkah Israel Ingin Bungkam Media? […]
[…] Baca Juga : Hancurkan Kantor Berita di Gaza, Benarkah Israel Ingin Bungkam Media? […]
[…] Baca Juga : Hancurkan Kantor Berita di Gaza, Benarkah Israel Ingin Bungkam Media? […]