Take a fresh look at your lifestyle.

Gus Muwafiq Dorong Santri Milenial jadi Pelopor Peradaban Bangsa

0 145

Ibadah.co.id – Gus Muwafiq sebut peran santri dalam pengabdiannya untuk umat dan bangsa mampu mewarnai dinamika kemajuan bangsa dengan karya dan berbagai kontribusi aktif di dalamnya. Kehidupan santri hari ini yang juga tidak terlepas dari pengaruh media dan informasi yang turut mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku santri.

Pengaruh tersebut dapat mengubah ke sisi negatif maupun positif tergantung bagaimana santri milenial dapat memfilter dampak yang dapat terjadi serta keteguhannya untuk tidak meninggalkan identitasnya sebagai santri. Santri zaman now atau santri milenial seharusnya tanggap akan kemajuan zaman namun tidak meninggalkan ciri kesantriannya.

Demikian disampaikan KH Ahmad Muwafiq, atau yang biasa dikenal Gus Muwafiq, saat mengisi tausyiah dalam ‘Pengajian Millenial’ yang digelar dalam rangkaian Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H/2019 M oleh Kanzus Sholawat di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan, Kamis (28/11) malam.

“Generasi milenial ini tentu juga bisa disebut sebagai generasi emas yang sangat potensial untuk menjadi generasi yang kreatif, aktif, inovatif, dan semoga benar-benar menjadi tonngak perubahan yang signifikan untuk membangun Indonesia lebih maju dan bersaing. Sebagai generasi milenial harus bisa menjadi pelopor kemajuan peradaban bangsa,” tegas Gus Muwafiq.

Gus Muwafiq juga berpesan, seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih dan pesat, sebagai generasi milenial harus benar-benar siap menghadapi semua tantangan, termasuk siap dalam mengemban misi ideologi perjuangan yang akan membawa menara peradaban bangsa Indonesia ini di masa yang akan datang.

Generasi milenial, khususnya para santri dalam pengabdiannya untuk umat dan bangsa diharapkan mampu mewarnai dinamika kemajuan bangsa dengan karya dan berbagai kontribusi aktif di dalamnya.

Pengajian Milenial ini dihadiri ribuan santriwan santriwati dan masyarakat umum dari Pekalongan dan sekitarnya. Sebelum acara tausyiah, pengajian ini diisi pula dengan lantunan shalawat oleh Az Zahir yang dipimpin oleh Habib Ali Zainal Abidin Assegaf.

Turut hadir, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan, Ketua DPRD Kota Pekalongan, perwakilan dari Polres Pekalongan Kota dan Kodim 0710/Pekalongan, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat Kota Pekalongan.

Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz mengapresiasi diselenggarakannya kegiatan tersebut. Disampaikan Saelany, pengajian milenial tersebut memiliki arti penting bagi generasi muda dimana tinta emas sejarah mencatat, kaum santri selalu tampil memberi sumbangsih dan mencurahkan darma baktinya bagi eksistensi negara dan bangsa. Bukan hanya dalam pembentukan karakter positif nan luhur bagi individu-individu anak bangsa, melainkan juga bagi utuhnya sistem Negara Bangsa dengan seluruh pilarnya.

“Santri hidup dan digembleng tentang arti solidaritas, tenggang rasa, dan kebersamaan, memperoleh piwulang integral, dari soal moral sampai keterampilan hidup. Oleh karena itu, kami berharap ke depan santri harus serba guna, serba bisa, multitalenta. Santri tidak boleh kudet, santri harus berpikir konstruktif, reflektif, aktif, efektif, kreatif, inovatif. Santri harus terus menjadi pelaku sejarah dimana harus mampu mengambil peran sebagai lokomotif perubahan sosial demi kemaslahatan umat,” imbuh Saelany. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy