Take a fresh look at your lifestyle.

Al-Hawl, Kamp Tahanan Pengikut ISIS Kondisinya Memprihatinkan

0 125

Ibadah.co.id – Kondisi tahanan penduduk ISIS di Kamp al-Hawl Suriah kini terus memprihatinkan. Kehidupan mereka tak layak. Para pengurus tahanan menuntut pemerintah di mana para tahanan berasal untuk segera mengambil warganya dari kamp tersebut.

Namun di lapangan tak sesederhana itu, persoalannya pelik. Ada yang mau pulang walau tak difasilitasi pemerintah, tapi mereka dianggap teroris yang nantinya ditahan juga.

Tahanan wanita asal Australia di al-Hawl kepada ABC mengungkapkan bahwa dirinya ditipu untuk datang Suriah dan mereka tak terlibat dengan ISIS.

Sejumlah warga Australia yang keluarganya ditahan di Suriah telah meminta Pemerintah untuk turun tangan.

Salah satunya yaitu John Crockett, veteran Perang Korea, yang sekarang jadi relawan RSL merawat mantan tentara. Crockett memiliki seorang cucu yang ditahan di al-Hawl.

“Jika mereka harus masuk penjara ketika pulang ke Australia, maka lebih baik mereka dipenjara di sini saja,” tegas Crockett.

Warga lainnya Kamalle Dabboussy memiliki satu anak wanita di kamp tersebut, Mariam Dabboussy. “Ada wanita dan anak-anak khususnya yang berada dalam situasi hidup dan mati di kamp ini,” katanya.

Menlu Marise Payne menyatakan pemerintah akan melakukan penilaian kasus per kasus.

“Warga Australia yang pernah dan sedang terlibat mendukung terorisme, dan yang mungkin telah berperang bersama teroris di Suriah atau Irak, menimbulkan ancaman besar bagi keselamatan rakyat Australia,” katanya.

“Individu yang terkait terorisme dan berusaha kembali ke Australia, dinilai oleh penegak hukum berdasarkan kasus per kasus,” tambahnya.

Bagi yang tidak dikenai tuntutan pidana, kata Menlu Payne, akan dipertimbangkan menjalani program intervensi untuk bisa kembali ke masyarakat.

Menurut Crockett kondisi kamp al-Hawl menjadikan para tawanan di sana berada dalam ketidakpastian.

“Tidak akan menjadi beban apa pun bila pemerintah memulangkan mereka pulang karena pihak keluarga bisa membayar kepulangan mereka,” katanya.

Suhu udara di kamp itu bisa mencapai lebih dari 50 derajat pada musim panas dan anjlok hingga di bawah titik beku di musim dingin.

Kondisi sanitasinya sangat buruk dan perawatan kesehatan hampir tidak ada. Sejumlah wanita pendukung ISIS mengatur kamp tersebut secara sangat ketat. (ed.AS/ibadah.co.id/DC/Reuters)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy