Take a fresh look at your lifestyle.

Pesantren Gelar Muktamar Sastra, Menag: Sastra Indonesia Mampu Menjawab Persoalan Kekinian

0 188

Ibadah.co.id – Dalam sejarah kesusastraan Indonesia, Muktamar Sastra berhasil digelar di pesantren untuk yang pertama kalinya. Bertempat di Pondok Pesantren Salafiiyah Syafi’iyah Situbondo, Jawa Timur, Rabu, (19/12). Muktamar ini dibuka oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin dan diikuti ratusan sastrawan Indonesia.

Muktamar Sastra ini digelar dengan tema “Menggali Kenusantaraan, Membangun Kebangsaan”. Dengan kerjasama yang baik antara Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo bersama TV9 dan LTNNU Jatim ini merupakan gerakan mulia dengan harapan, mampu menghidupkan salah satu kekayaan budaya bangsa yg menjadi salah satu unsur utama pembentuk karakter bangsa.

Dalam hal ini menag beranggapan, bahwa sastra Indonesia mampu menjawab segala persoalan kebangsaan kekinian. Selain itu, muktamar ini juga menjadi bentuk kepedulian pesantren terhadap bangsa dalam perspektif dunia sastra. Menag sangat mengapresiasi acara tersebut. Karena acara ini dianggap mampu sebagai penguat pemersatu dan kesatuan untuk bangsa Indonesia.

“Saya amat meyakini bahwa karya sastra pada dirinya memiliki karakter sintesis yang mampu menyatukan beragam tradisi yang berbeda. Karakter sintesis tersebut saat ini amat diperlukan dalam konteks menata kehidupan masyarakat Indonesia yang plural dan multikultural,” ujarnya.

“Karya sastra juga memiliki watak keleluasaan untuk menyuarakan suara arus bawah, melawan ketidakadilan, dan melawan korupsi, seperti yang pernah digagas pada 2013 lalu oleh Sosiawan Leak dengan ‘Gerakan Puisi Menolak Korupsi’nya,” lanjutnya.

Ketua Panitia Muktamar Sururi dalam laporannya mengatakan bahwa ide dan inspirasi muktamar lahir di Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo,  tepatnya saat gelaran Halaqah Ulama Ma’had Aly tahun 2017. Sejak itu, panitia melakukan serangkaian persiapan hingga terlaksananya kegiatan hari ini.

Muktamar berlangsung sampai pada tanggal 20 Desember 2018 dan diikuti oleh sekitar 200 sastrawan  perwakilan seluruh wilayah Indonesia. Mulai dari Aceh, Medan, Kalimantan, Jawa,  Ambon,  dan lainnya. (Fana)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy