Take a fresh look at your lifestyle.

- Advertisement -

Siap Layani Jamaah Haji, 98 PPIH Kemenkes Ikuti Pembekalan

0 78

Ibadah.co.id – Setelah dua tahun tidak memberangkatkan jamaah haji karena pandemi Covid-19, tahun ini Pemerintah Indonesia kembali memberangkatkan jamaah haji dengan kuota sekitar 100.051 jamaah. Jumlah ini separuh dari kuota haji sebelum Covid-19.

Sejumlah persiapkan telah dilakukan Pemerintah Indonesia guna memastikan penyelenggaraan haji yang aman dan sehat termasuk menyiapkan petugas haji bidang kesehatan.

Pada Selasa (10/5/2022), sebanyak 98 petugas haji yang terpilih dari proses seleksi rekrutmen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 2022 mulai menjalani pelatihan kompetensi dan rencana operasional petugas haji di Lakespra dr. Saryanto Jakarta. Kegiatan pembekalan ini diikuti oleh petugas kesehatan dari berbagai profesi.

Mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19, maka pembekalan pelatihan dibagi menjadi tiga gelombang. Hal ini untuk mencegah terjadinya kerumunan peserta pelatihan.

Gelombang pertama dilaksanakan dari tanggal 10-12 Mei 2022, gelombang dua akan dilaksanakan pada tanggal 12-15 Mei 2022 dan gelombang ketiga atau terakhir pada 22-25 Mei 2022.

“Pada pagi hari ini, 10 Mei 2022 pukul 07.00 WIB Pembekalan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan Tahun 2022 resmi dibuka,” kata Kepala Lakespra, dr. Saryanto Marma TNI dr. Swasono, Sp THT (KL) dalam upacara pembukaan pelatihan PPIH bidang kesehatan, Selasa (10/5/2022).

Dalam sambutannya, dr. Swasono menyebutkan bahwa para pelatihan pembekalan ini diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan, pengetahuan juga menyiapkan fisik serta mental para petugas haji agar lebih sigap dan tanggap dalam mendeteksi maupun melayani jamaah haji yang berisiko tinggi.

Hal ini penting mengingat keberhasilan dari pelayanan kesehatan jamaah haji bukan hanya sekadar ketrampilan pada satu bidang saja, namun terletak pada kebersamaan dan kekompakan antar petugas kesehatan.

“Pengabdian tanpa batas ini membutuhkan skill, knowledge, dan attitude yang tidak hanya terbatas pada ilmu kedokteran, perawatan dan pendukung medis, tetapi sikap yang terkoordinasi, satu komando untuk mengantisipasi kelalaian dan keterlambatan dalam pemberian tindakan yang berakibat fatal terhadap jamaah,” ujarnya. (AFZ)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy