Take a fresh look at your lifestyle.

Kemenag Sinkronkan Materi Pembekalan Petugas Haji

0 444

Ibadah.co.id – Dalam hal penanganan jamaah haji, Indoensia selalu mendapatkan apresiasi dari pemerintah Saudi Arabia dalam setiap tahunnya. Selain jumlah kuota haji terbanyak, Indonesia juga dikenal dengan pelayanan jamaah yang super lengkap. Mulai dari keamanan, kesehatan, pengawalan, serta konsumsi yang tertata rapih.

Oleh karena itu, untuk tetap menjaga pelayanan terhadap jamaah haji, seperti disitat kemenag.go.ig, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah menggelar rapat sinkronisasi materi pembekalan petugas haji. Rapat yang berlangsung di Jakarta ini diikuti para Kabid Haji Provinsi dan penyelenggara pembekalan petugas haji di 13 Embarkasi.

“Kami akan sinkronkan materi pembekalan agar prosesnya lebih efektif dalam meneguhkan komitmen calon petugas haji,” terang Direktur Bina Haji Khoirizi di Jakarta, Jumat (21/02).

Menurutnya, pembekalan petugas haji di Embarkasi akan mulai berlangsung pada pertengahan Maret 2020. Ada tiga belas Embarkasi yang akan menggelar pelatihan petugas, yaitu: Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Jakarta, Bekasi, Solo, Surabaya, Lombok, Makasar, Balikpapan, dan Banjarmasin.

“Untuk pusat, pembekalan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi rencananya digelar pada 10 April 2020,” jelasnya.

Dijelaskan Khoirizi, rapat sinkronisasi ini dalam rangka mensinergikan sistem pelaksanaan agar terumuskan standar baku yang akan diterapkan di semua embarkasi. Standar itu mencakup materi dan kisi-kisi bagi para narasumber. “Rumusan ini penting agar pembekalan nantinya tidak menjadi ajang lomba pidato dan materinya berulang sehingga kurang relevan dengan kebutuhan petugas,” terang Khoirizi.

Materi pembekalan, kata Khoirizi, terbagi dalam kebijakan umum penyelenggaraan haji, teknis operasional haji, dan penguatan layanan sesuai bidang. Layanan tersebut mencakup akomodasi, transportasi, katering, ibadah atau manasik, dan layanan umum. “Termasuk juga materi tentang penguatan komitmen petugas terhadap tusi, serta lima nilai budaya kerja dan moderasi beragama,” tuturnya.

Rapat sinkronisasi juga membahas sejumlah kasus pelayanan yang terjadi di sebuah wilayah. Peta kasus ini dibedah untuk dirumuskan solusinya dan itu menjadi bagian materi yang akan dijelaskan dalam pembekalan. Dengan demikian, kejadian serupa diharapkan tidak terulang atau bisa diantisipasi lebih awal.

“Kita ingin jadikan sejumlah masalah yang muncul dalam pelayanan tahun lalu sebagai bagian materi pembekalan agar bisa dibahas bersama dan dirumuskan solusinya,” tandasnya. (RB)

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy