Anak Harus Dididik Sadar Inklusivitas
Ibadah.co.id – Beberapa tahun terakhir, konsep inklusivitas semakin menguat dan dianggap lebih mewakili generasi muda dan milenial saat ini.
Secara umum, inklusi merujuk kepada keadilan dalam mengakses atau memperoleh kesempatan sama dalam memperoleh pendidikan dan bekerja bagi setiap warga masyarakat yang mempunyai latar belakang berbeda.
Inklusivitas mengajarkan sikap positif, empati – atau inklusif terhadap orang lain tanpa memandang latar belakang, gender, dan perbedaan lainnya.
Praktisi pendidikan inklusif, dan pendiri sekolah menengah Garuda Cendekia Esti Amanda Bowo, S.Psi, membagikan tips bagaimana mendidik anak yang sadar inklusivitas.
“Selama ini sistem pendidikan di Indonesia diukur dari nilai, dan banyak sekali anak yang tidak menyesuaikan. Kebetulan anak saya yang pertama menyandang disabilitas, dan saya sempat merasakan kesulitan mencari sekolah,” kata Amanda dalam keterangan pers di Jakarta pada Jumat, (22/11/2019).
Menurut sarjana piskologi tersebut, semua anak dilahirkan dalam kondisi murni. Bagaimana ia menjadi anak yang eksklusif atau inklusif, sangat tergantung pada pendidikan orang tua dan lingkungannya.
“Banyak alat untuk pembelajaran inklusivitas. Nilai-nilai inklusivitas hendaknya ditanamkan sejak kecil. Orang tua perlu mengajarkan pada anak tentang kesetaraan gender, menumbuhkan empati pada teman yang berbeda tingkat ekonomi, tingkat kecerdasan, dan mengenalkannya dengan berbagai suku, ras, dan agama,” kata Amanda. (ed.AS/ibadah.co.id/antara)