Teroris Zulkarnaen Beberkan Skema Target Pengeboman JI

Ibadah.co.id – Teroris Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdurrahman diamankan oleh Tim Densus 88 Antiteror dan ditetapkan sebagai tersangka.

Bahkan, dia menjabat sebagai Panglima Askari Jemaah Islamiah ini telah menjadi buronan bom Bali I.

Dalam pemeriksaannya, Zulkarnaen membeberkan awal pembentukan Tim Khos atau tim kecil beranggotakan 19 orang.

Kelompok itu dibentuk untuk melakukan pengeboman di sejumlah mantiqi atau wilayah yang sudah dipetakan, mulai dari Indonesia hingga Australia.

“Setelah berjalan 4 tahun dari tahun 1988, Abdullah Sungkar mengusulkan bagaimana untuk percepatan itu (teror pengeboman) kita membuat tim Qosh,” ungkap Zulkarnaen, dikutip dari PMJ News, Minggu (20/12).

Zulkarnaen menambahkan dalam pemeriksaannya, dirinya kembali ke Indonesia untuk menyusun pembentukan tim Qosh.

Zulkarnaen menyebutkan terdapat beberapa nama diusulkan untuk masuk tim, termasuk dari Jawa Tengah Jawa Timur dan Jakarta.

“Kemudian saya segera masuk ke Indonesia untuk merintis pembuatan itu (tim Qosh) ,maka saya masuk Indonesia kemudian menemui Abu fuktih dan ceritakan ada penugasan percepatan mentatrib anggota apabila sewaktu-waktu dadakan ada perlu jihad,” tuturnya.

“Dari solo kami ambil ada Sawat atau Sarjio, Umar, Ilyas, Abdul matin, Nu-Aim, Banjar Kasih, Usman, Ali Imran, Mubarok, dan Amrozi. Tuh yang pertama kali kami kumpulkan untuk anggota tim Qosh itu,” tambahnya.

Setelah semua tim telah dibentuk, Zulkarnaen menambahkan, dirinya beserta timnya berkumpul di satu titik di Bali. Kemudian, memberikan tugas kepada anggotanya masing-masing.

“Jadi setelah tim Qosh ini terbentuk saya kumpulkan di satu tempat Mat Ali, kami dibriefing dan kemudian diberi tugas masing-masing. Jawa Timur itu adalah mencari Jihandap dan menyimpannya. Yang Jawa Tengah nanti melatihnya, dan itu yang di Jakarta ni belajar intelijen. Sementara seperti itu,” imbuhnya. (HN/Kontributor)