Jakarta, Ibadah.co.id – Mukjizat dan karomah, dua konsep dalam Islam yang sering kali menjadi objek perbincangan, memiliki perbedaan mendasar meskipun keduanya berkaitan dengan tanda-tanda keajaiban. Mari kita eksplorasi perbedaan antara mukjizat dan karomah:
Mukjizat:
- Keunikan Kenabian: Mukjizat umumnya dikaitkan dengan para nabi. Ini adalah tanda keajaiban yang Allah berikan kepada nabi sebagai bukti kenabian mereka.
- Tujuan Pembuktian: Mukjizat hadir untuk meyakinkan dan membuktikan kenabian nabi kepada umat. Mukjizat bersifat universal dan dapat dipahami oleh siapa pun yang menyaksikannya.
- Bukti Kekuasaan Allah: Mukjizat mencerminkan kekuasaan Allah untuk menciptakan sesuatu yang di luar batas kemampuan manusia dan alam.
Karomah:
- Bukti Ketaatan: Karomah, di sisi lain, sering dikaitkan dengan orang-orang saleh atau wali Allah yang sangat taat. Ini bukan tanda kenabian, tetapi lebih kepada keberkahan dan kekhususan dalam kehidupan spiritual.
- Bentuk-bentuk Khusus: Karomah dapat muncul dalam bentuk-bentuk seperti melipatgandakan makanan, memahami bahasa hewan, atau kejadian-kejadian kecil yang menunjukkan keberkahan dari Allah.
- Tujuan Spiritual: Karomah tidak dimaksudkan untuk membuktikan kenabian, melainkan untuk menguatkan keimanan dan memberikan tanda-tanda khusus atas ketaatan dan ketakwaan seseorang kepada Allah.
Dengan memahami perbedaan ini, umat Islam dapat lebih memahami konsep mukjizat dan karomah, dan bagaimana keduanya menyumbang dalam memberikan bukti keberadaan Allah dan mendalamkan pengalaman spiritual dalam kehidupan sehari-hari.