Take a fresh look at your lifestyle.

- Advertisement -

Gelar Talkshow, TV NU Harap Santri Melek Teknologi

0 86

Ibadah.co.id – Dalam agenda Talkshow Prospek Financial Technologi (Fintech) Untuk Pesantren, Direktur Utama TV NU berharap santri-santri sekarang melek teknologi. Ia mengatakan bahwa pihaknya optimis dengan kemampuan santri-santri sekarang. Dengan penguasaan Fintech, pihaknya sangat mengharapkan para santri dapat memberikan dampak positif kepada pesantren.

Seperti dilansir republika.co.id pada 1/4/21, TV NU menggelar Talkshow Prospek Financial Technologi (Fintech) Untuk Pesantren. Melalui talkshow ini dapat membawa perspektif yang positif untuk pengembangan pengetahuan bagi para santri yang nantinya dapat diaplikasikan lebih lanjut.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut diantaranya Sekretaris LTN PBNU Savic Ali, Wakil Ketua RMI PBNU, Hatim Ghozali, dan Koordinator Sub Dir Perekonomian I Kominfo, Eko Slamet Riyanto.

Kegiatan tersebut terselenggara berkat kerjasama TV NU yang didukung oleh Indihome, PT Telkom Indonesia, Tbk yang rencananya akan digelar dalam empat sesi yang membahas beragam tema seputar disrupsi teknologi informasi. Kegiatan tersebut dilangsungkan di aula Gedung PBNU, lantai 8, Jakarta Pusat.

“Kami optimis, melalui kegiatan tersebut, para santri akan melek teknologi digital dan mendorong inovasi pemanfaatan Fintech untuk pengembangan pondok pesantren serta turunan lain yang membawa dampak positif,” ungkap, Ayi Fahmi, Direktur Utama TV NU, dalam keterangan persnya, Kamis (1/4).

Catatannya, kata Ayu, adalah bagaimana fenomena disruspi teknologi informasi tersebut tidak menggerus sistem dan kultur pesantren yang telah tumbuh dan berakar sejak lama.

Pondok pesantren merupakan basis utama yang dipunyai Nahdlatul Ulama yang secara kelembagaan, pengelolaannya menjadi gugus tugas Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU). 

“Pondok pesantren merupakan wadah pembentukan ‘tafaquh fiddin’ sekaligus rekayasa sosial untuk membentuk pemahaman keagamaan, karakter, integritas, serta nilai-nilai jami’iyah an-nadliyah,” katanya.

Melalui pendidikan di pondok pesantren itulah, para santri nantinya diharapkan dapat menyemai ilmunya yang bermaslahat bagi masyarakat banyak berdasarkan nilai-nilai ahlussunah wal jama’aah an nahdliyyah. “Untuk itu, hal pertama yang perlu dilakukan adalah literasi terhadap kalangan santri agar adaptasi tersebut dapat  dioptimalkan dan membawa maslahat,” kata dia. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy