LP Ma’arif PBNU Tingkatkan Komponen Pembelajaran Daring
Ibadah.co.id –Dalam webinar Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Daring, Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), H Zainal Arifin Junaidi mengusulkan kepada pemerintah untuk meningkatkan komponen pembelajaran daring.
Menurutnya, pembelajaran daring yang dilakukan saat ini banyak pihak yang menilai tidak berjalan efektif. Sehingga ia memberikan usulan solusi kepada pemerintah agar mengeluarkan sebuah kebijakan terkait hal ini.
“Komponen-komponen penting dari proses pembelajaran daring perlu ditingkatkan, dan perbaiki,” ujar Kiai Arjun, sapaan akrabnya, Rabu (7/8).
Adapun sejumlah langkah yang dilakukan, pertama, terpenting adalah jaringan internet yang stabil. Kedua, gawai atau komputer yang mumpuni, aplikasi yang user frandly platform. Ketiga, sosialisasi daring yang bersifat efisien, efektif, kontinyu, dan integratif kepada seluruh stakeholder pendidikan.
Kiai Arjun mengatakan, pemerintah dapat membuka pelayanan gratis aplikasi daring dengan bekerja sama dengan pihak internet provider dan aplikasi dalam membantu proses pembelajaran daring.
“Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus pembelajaran yang berbasis daring. Sekolah-sekolah juga harus memberikan bimbingan teknik online proses pelaksanaan pembelajaran daring. Dan, sosialisasi kepada orang tua dan siswa melalui media cetak dan media sosial terkait tata cara pelaksanaan pembelajaran daring,” terangnya.
Di sisi lain, dia mengakui banyak dampak positif pembelajaran daring terhadap siswa. Di antaranya, siswa lebih banyak waktu bersama orang tua di rumah, siswa dapat belajar mengeksplorasi teknologi, informasi, dan komunikasi, serta dapat beradaptasi dengan perubahan yang ada.
Namun, ada banyak juga dampak negatif, seperti menurunnya kemampuan belajar peserta didik, juga berdampak pada ancaman siswa putus sekolah.
“Paling utama menurut Nadiem Makarim, siswa terancam putus sekolah lantaran harus bekerja membantu perekonomian orang tua,” tandasnya.
Bukan hanya itu, keterbatasan kuota internet dan gawai, tidak meratanya jaringan di Indonesia, kurangnya siswa bersosialisasi, tidak efektifnya penanaman nilai karakter, etika, dan disiplin terhadap siswa, juga menjadi persoalan.
Pendidikan di tengah pandemi ini menurut Kiai Arjun menjadi tantangan, terutama bagi guru untuk tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai pendidik, dengan tetap mengembangkan kemampuan siswa dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. (EA)
[…] Baca Juga : LP Ma’arif PBNU Tingkatkan Komponen Pembelajaran Daring […]