Tragedi TNI Injak Kepala Warga Difabel, PBNU : Cederai Kemanusiaan!

Ibadah.co.id-  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan bahwa tindakan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) yang menginjak kepala warga di Merauke, Papua, pada Senin (26/7) lalu, telah mencederai rasa kemanusiaan. Apalagi, korban kejadian tersebut merupakan seorang warga berkebutuhan khusus. 

“(PBNU) mengecam dan menyesalkan tindakan aparat TNI AU itu yang berlaku eksesif dan melampaui batas. Tindakan itu mencederai rasa kemanusiaan dan melanggar HAM. Padahal dalam menjalankan tugasnya, aparat harus mengedepankan prinsip-prinsip menjunjung tinggi HAM,” ujar Sekretaris Jenderal PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini dilansir NU Online, Kamis (29/7).

Helmy menekankan bahwa pendekatan yang seharusnya dilakukan oleh aparat dalam menjalankan tugas harus secara dialogis, bukan represif, terlebih pada kaum difabel. 

Untuk itu, PBNU meminta kepada TNI AU dan Komnas HAM untuk mengusut, mengadili, dan menindak tegas aparat yang telah melakukan kesewenang-wenangan tersebut.

“Kita serahkan sepenuhnya penanganan kasus ini pada pihak-pihak yang berwenang,” ujar Sekjen PBNU kelahiran Cirebon, Jawa Barat itu.

Lebih lanjut, Helmy juga meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. 

Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menampakkan seorang prajurit TNI AU mengunci tangan korban sedangkan prajurit lainnya menginjak kepala korban.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sangat menyesal dan meminta maaf atas tindakan yang dilakukan dua oknum anggotanya terhadap warga di Merauke itu. 

“Hal ini terjadi semata-mata karena memang kesalahan dari anggota kami. Tidak ada niatan apapun juga, apalagi berupa perintah kedinasan,” ujarnyadalam sebuah video yang diunggah di akun twitter @_TNIAU.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudara-saudara kita di Papua, khususnya warga di Merauke, terkhusus lagi kepada korban dan keluarganya. (EA)