Take a fresh look at your lifestyle.

- Advertisement -

MUI Ungkap Sulitnya Proses Kaderisasi Ulama

1 96

Ibadah.co.id – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis mengungkap sulitnya proses kaderisasi ulama. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, kaderisasi ulama memiliki proses yang panjang, dan tak mudah.

Seperti dilansir republika.co.id pada 31/7/21, Majelis  Ulama Indonesia (MUI) menyatakan mempunyai program pendidikan dasar ulama. Namun, MUI menilai tidak semua lulusan pendidikan dasar ulama atau kaderisasi ulama bisa menjadi ulama.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis, mengatakan, MUI sudah punya program pendidikan dasar ulama di tingkat kabupaten dan kota. Di tingkat provinsi juga ada pendidikan kader ulama tingkat provinsi.

“Kami juga ada pendidikan kader ulama tingkat pusat, bahkan kami meluncurkan beasiswa untuk kader ulama yang S3, kerjasama MUI dengan Baznas,” kata Kiai Cholil kepada Republika.co.id, Jumat (30/7).

Dia menegaskan, meski MUI, universitas negeri Islam, dan pesantren sudah melakukan pengkaderan ulama, tapi tidak cukup. Sebab tidak semua lulusan pengkaderan ulama bisa menjadi ulama.

Dia menerangkan, ada proses yang panjang untuk menjadi ulama. Pertama, proses untuk mendapat kedalaman ilmu agama. Kedua, proses pengamalan ilmu agama dan akhlak. Kedua, proses ghirah perjuangannya kepada masyarakat. 

“Pendidikan ulama selain soal formalistik dan sistem lokal itu, juga ada pendidikan ulama yang sifatnya terjun di masyarakat, karena proses regenerasi ulama adalah sebuah keniscayaan,” ujarnya.

MUI juga berduka atas banyaknya ulama yang wafat selama masa pandemi Covid-19. Sebab jika ulama dipanggil Allah SWT artinya ilmu agama dicabut dari muka bumi secara perlahan, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist. “Kita prihatin tapi kita kembalikan kepada Allah karena Allah Yang Mahatahu,” jelasnya.

Kiai Cholil menyampaikan, memang belum ada jumlah pasti ulama yang wafat di masa pandemi Covid-19. Sehubungan dengan itu, dia sudah menugaskan tim di bidang keagamaan dan sosialisasi serta di gerakan nasional MUI penanggulangan Covid-19 dan dampaknya untuk mendata ulama yang wafat selama pandemi.

Menurutnya, nanti akan ada data ulama yang meninggal karena Covid-19 dan meninggal secara normal. Kalau jumlah ulama yang wafat selama pandemi yang dihitung Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hampir mencapai 600 ulama. “Kalau di MUI ada dari Muhammadiyah, Mathla’ul Anwar (dan lain-lain), makanya saya bilang mungkin sudah lebih dari 900 (ulama wafat) kalau itu termasuk dengan ulama-ulama dengan kategori yang mumpuni ilmu keagamaan atau aktivis dakwah,” jelasnya. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

1 Comment
  1. […] – Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis mengatakan bahwa virus Corona juga mesti ditangani […]

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy