Menag: Vaksinasi Pesantren Timbulkan Kepercayaan Masyarakat
Ibadah.co.id – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil mengatakan bahwa vaksinasi pesantren akan menimbulkan kepercayaan masyarakat.
Hal ini bisa menjadi salah satu strategi pemerintah dalam melaksanakan vaksinasi di Indoneisa.
Apalagi jika melihat fakta bahwa pesantren di Indonesia tersebar hampir di seluruh daerah.
Seperti dilansir republika.co.id pada 11/9/21. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa vaksinasi untuk jutaan santri terus bergulir.
Dia mengatakan, program vaksinasi ini terus bergulir di berbagai daerah sebagai bagian dari kontribusi santri dan pesantren dalam mewujudkan herd immunity (kekebalan kelompok).
“Vaksinasi jutaan santri terus bergulir. Pertengahan Agustus lalu misalnya, saya ikut menyaksikan dan memberikan sambutan pada Kick Off Program 3 Juta Pesantren Jawa Barat Siap Divaksin,” kata Menag di Jakarta pada Selasa (31/8).
Menurut Menag, program vaksinasi di pesantren sangat strategis. Sebab, pesantren merupakan sebuah ekosistem. Selain kiai, ustadz, dan santri, tercakup di dalamnya juga masyarakat sekitar pesantren.
Vaksinasi Pesantren dan Kepercayaan Masyarakat
“Jika vaksin diberikan ke pesantren, maka secara ekosistem juga akan terbantu. Vaksinasi santri dan pesantren juga berdampak pada tumbuhnya kepercayaan masyarakat untuk bersama-sama ikut program vaksinasi,” lanjutnya.
Dalam sebulan terakhir, lanjut Menag, tercatat program vaksinasi santri ini dilakukan di banyak pesantren, baik di pulau Jawa maupun luar pulau Jawa.
Prosesnya antara lain dilakukan melalui kerjasama Kanwil Kemenag Provinsi atau Kankemenag Kabupaten/Kota dengan Baznas, Dinas Kesehatan, TNI, Polri, dan pihak lainnya.
“Besok Kamis, misalnya, di Jawa Tengah akan mulai diadakan lagi proses vaksinasi untuk kiai, ustadz, dan santri. Program ini menargetkan vaksin untuk 8.635 kiai, 46.181 ustadz/ustadzah, dan 539.255 santri,” tuturnya.
Menag optimistis, vaksinasi santri dan stakeholder pesantren akan terus berlangsung. Ia juga yakin ini akan semakin masif seiring dengan keberadaan vaksin dan kesadaran masyarakat untuk mengikutinya. Menurutnya, vaksinasi santri dan pesantren ini menjadi komitmen pemerintah, terlebih dalam menyongsong pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. “Pemerintah berkomitmen proses vaksinasi santri dan pelajar ini bisa segera diselesaikan, dan itu akan berkontribusi besar dalam pembentukan kekebalan kolektif,” tambahnya. (RB)