Take a fresh look at your lifestyle.

- Advertisement -

PBNU dan Muhammadiyah Kritik Nadiem Soal Renovasi Ruangan 6,5 M

1 86

Ibadah.co.id – Ketua LP Ma’arif PBNU Arifin Junaidi, dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengkritik Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendokbudristek) Nadiem Makarim. Kritikan itu soal isu renovasi ruangan senilai RP 6,5 miliar.

Seperti dilansir cnnindonesia.com pada 12/9/21, Ketua LP M’arif PBNU Arifin Junaidi mempertanyakan langkah Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendokbudristek) Nadiem Makarim yang berencana melakukan renovasi ruang kerjanya dengan menghabiskan anggaran Rp6,5 Miliar.

“Apakah itu benar? kalau itu benar, maka pendapat saya wow,” kata Arifin kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/9).

Arifin mengaku terkejut dengan nominal yang sangat besar hanya untuk merenovasi sebuah ruangan menteri. Ia lantas membandingkan dengan masih banyaknya bangunan-bangunan sekolah di seluruh Indonesia masih memprihatinkan sampai saat ini.

Ia mencatat bahwa jumlah sekolah tingkat SD yang rusak dan butuh renovasi masih berkisar ratusan ribu. Di tingkat SMP, jumlahnya puluhan ribu. Bahkan, ia mengatakan masih banyak kondisi sarana dan prasarana sekolah di Indonesia belum tercukupi dengan baik.

“Masih banyak sekali sekolah kita yg ruang kelasnya rusak dan perlu diperbaiki. Masih memprihatinkan. Lalu sekitar 34 persen tingkat SMP itu yang tak punya perpustakaan. 38 persen gak punya laboratorium,” kata dia.

Arifin juga mengatakan bahwa saat ini kementerian ramai-ramai melakukan refocusing anggaran di tengah pandemi. Ia menilai seharusnya anggaran yang tak terlalu mendesak di Kemendikbud bisa dialokasikan untuk hal yang sangat mendesak saat ini.

“Yang gak mendesak harus dialihkan ke yang sangat mendesak. Dalam kondisi refocusing itu kok ada anggaran yg menurut saya bisa dialihkan ke yang lain,” kata dia.

Senada, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti turut menyoroti anggaran renovasi ruang kerja Nadiem. Ia menyatakan besaran anggaran untuk merenovasi ruangan menteri itu lebih besar ketimbang anggaran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) ada tahun anggaran 2021 ini.

“Anggaran Rp6,5 miliar itu lebih tinggi dibandingkan dengan anggaran BSNP 2021 sebesar Rp6 miliar. Silakan masyarakat yang menilai,” kata Abdul kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/9).

Diketahui, Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) mencatat tender dibuka untuk penataan ruang kerja dan ruang rapat gedung A. Nilai pagu paket sebesar Rp6.500.000.000. Sementara Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) mencapai Rp5.391.858.505.

Pelaksana tugas Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek Anang Ristanto merinci renovasi tersebut dilakukan untuk menambah ruang kerja pejabat baru, staf khusus menteri, hingga ruang kerja Nadiem. Renovasi itu diklaim dilakukan pada keseluruhan lantai 2 Gedung A Kemendikbudristek. Hal itu merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 yang mengamanatkan penggabungan unsur riset dan teknologi. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

1 Comment
  1. […] – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PP Muhammadiyah menanggapi semakin semakin membuminya Gerakan Nasional Revolusi Mental […]

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy