Kemenag Bahas Transformasi Pendidikan Tinggi Islam Hingga Tantangan ke Depan
Ibadah.co.id – Dalam International Conference on Islamic Studies (ICIS) Tahun 2021 yang digelar UIN Ar-Raniry Aceh, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan bahwa salah satu mandat pendidikan tinggi keagamaan Islam adalah peningkatan kualitas dan transformasi lembaga.
“Sebagai implementasi mandat tersebut, kapasitas perguruan tinggi keagamaan Islam di Indonesia telah ditingkatkan dengan membuka fakultas sains dan teknologi, bahkan fakultas kedokteran,” ungkap Menag secara virtual mewakili Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Senin (04/10).
Ia mengatakan, transformasi menjadi perhatian pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, untuk memastikan agar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang ada, mampu mendukung visi untuk menjadikan Indonesia pusat kajian Islam rahmatan lil ‘alamin.
“Saat ini kita telah memiliki 24 UIN, dan ada 6 IAIN yang akan segera bertransformasi menjadi universitas. Yang menarik, salah satu IAIN akan ditingkatkan menjadi Cyber Islamic University atau UISSI (Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia) Cirebon,” papar Menag.
“Apa yang telah kami lakukan, merupakan upaya untuk memperluas kontribusi pendidikan tinggi keagamaan Islam untuk menjawab tantangan yang ada. Tentunya dengan distingsi yang dimiliki yaitu Islam Wasathiyah, menghargai perbedaan, memahami berbagai sudut pandang, serta Islam rahmatan lil’alamin sebagai DNA kami,” lanjutnya.
Pembangunan berkelanjutan dalam pendidikan tinggi keagamaan Islam, lanjut Menag, juga tidak berhenti dengan menghadirkan fakultas sains dan teknologi. Tetapi Kemenag juga menyiapkan ‘duta muslim moderat’ untuk menghindari konflik antara muslim dan komunitas lainnya.
“Kami juga mendirikan Rumah Moderasi Beragama pada setiap Pergurutaun Tinggi Keagamaan Islam untuk mencegah ekstremisme,” tutur Menag.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menggarisbawahi pentingnya peran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dalam merespon persoalan sosial keagamaan. Untuk itu, Wamenag minta PTKI tidak hanya reaktif, tapi lebih responsif dan berkontribusi dalam merumuskan beragam solusi atas persoalan bangsa.
“Persoalan bangsa, khususnya di bidang sosial keagamaan, membutuhkan respon dari kita yang tidak bersifat reaktif belaka, melainkan harus berdasar pada pertimbangan empirik hasil riset,” terang Wamenag pada kesempatan yang sama.
Wamenag juga berharap peserta konferensi dapat memikirkan kontribusi yang bisa diberikan untuk perdamaian dunia. Menurutnya, era keterbukaan global telah melahirkan sejumlah tantangan di kalangan masyarakat muslim, baik Indonesia maupun Asia Tenggara.
“Kita wajib merespon tantangan semacam itu. Dunia kini semakin menyadari bahwa Muslim Nusantara memiliki kekhasan tersendiri dalam merespon konservatisme dan ekstremisme berbasis keagamaan. Perjalanan sejarah dan peradaban Islam di kawasan ini telah mengajarkan kepada kita betapa para ulama Nusantara sesungguhnya telah mewariskan nilai-nilai wasathiyah yang telah lama mengakar dalam berbagai tradisi, budaya, dan agama yang ada,” terangnya.
Baca Juga : Menag Berkomitmen Kembangkan Ma’had Al-Jami’ah di Perguruan Tinggi
ICIS 2021 juga menghadirkan Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12 M.Jusuf Kalla. Konferensi yang digelar secara virtual ini berlangsung selama dua hari, 4-5 Oktober 2021 dan dibuka oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi.
Konferensi tahunan ini juga menghadirkan pembicara lainnya seperti Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional RI Sofyan Djalil; Menteri Agama RI periode 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin; Ketua Taman Iskandar Muda, Jakarta Surya Dharma; serta akademisi dan peneliti dari Fatoni University Prof Sukree Lungputeh PhD, Prof Amin Abdul Aziz PhD dari Universiti Brunei Darussalam, Prof Ts Dr Mohd Sobhi bin Ishak dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Prof Wen Chin Ouyang PhD dari SOAS University of London dan Prof Adham Hamawiya PhD dari Al-Baath University of Suriah. (EA)
Baca Juga : Kabar Baik! BSI Buka Kesempatan Beasiswa Bagi Pelajar, Ini Syaratnya
[…] Baca Juga : Kemenag Bahas Transformasi Pendidikan Tinggi Islam Hingga Tantangan ke Depan […]