Ibadah.co.id – Novelis muslim asal Tanzania yang bernama Abdulrazak Gurnah dinobatkan sebagai pemenang Nobel Sastra 2021 oleh Akademi Swedia pada Kamis (7/10/2021).
“Luar biasa, ini hadiah besar, karena disejajarkan dengan para penulis yang lebih dulu menerima Nobel Sastra,” kata Gurnah seperti dilansir dari About Islam, Jumat (08/10/2021)
“Itu benar-benar kejutan, saya tidak mempercayainya sampai saya benar-benar harus menunggu diumumkan.” Ungkapnya.
Akademi Swedia menyatakan penghargaan Nobel Sastra 2021 dianugerahkan kepada Abdulrazak Gurnah atas kiprahnya menolak kolonialisme di Afrika. Pada saat bersamaan, Gurnah menyampaikan simpatinya atas imigran yang eksodus ke benua lain demi menyelamatkan diri dari penjajahan.
Gurnah berusia 73 tahun, adalah seorang novelis Zanzibari yang tiba di Inggris sebagai pengungsi pada akhir 1960-an. Dia adalah penulis 10 novel, termasuk novel paling terkenal Paradise dan Desertion.
Novel Paradise, menceritakan kisah seorang anak laki-laki yang tumbuh di Tanzania pada awal abad ke-20 dan dinominasikan untuk Booker Prize 1994, menandai terobosannya sebagai seorang novelis.
“Dedikasi Abdulrazak Gurnah pada kebenaran dan keengganannya pada penyederhanaan sangat mencolok,” ungkap Anders Olsson, ketua komite penghargaan Nobel
“Novel-novelnya mundur dari deskripsi stereotip dan membuka pandangan kita ke Afrika Timur yang beragam secara budaya yang tidak dikenal banyak orang di bagian lain dunia,” papar Olsson
“Karakternya menemukan diri mereka dalam jeda antara budaya dan benua, antara kehidupan yang dulu dan kehidupan yang muncul; itu adalah keadaan tidak aman yang tidak akan pernah bisa diselesaikan,” ungkap Olsson
Gurnah adalah penulis Afrika kulit hitam pertama yang memenangkan hadiah Nobel sastra sejak Wole Soyinka dari Nigeria yang menerima penghargaan itu pada tahun 1986.
Namun sebagai seorang muslim, dia bukanlah orang pertama yang mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut.
Pada tahun 1988, penulis Mesir Naguib Mahfouz mendapat penghargaan atas kontribusinya pada sastra Arab.
Penulis Turki Orhan Pamuk juga menerima penghargaan pada tahun 2006.
Di bidang kimia, dua Muslim juga menerima penghargaan Nobel Prize, yaitu Mesir-Amerika Ahmed Zewail pada 1999 dan Aziz Sancar Turki-Amerika pada 2015.
Di bidang fisika, ilmuwan Pakistan Mohammad Abdus Salam juga mendapat penghargaan pada tahun 1979.
Penghargaan Nobel secara formal dianugerahkan oleh Raja Swedia setiap tahunnya pada tanggal 10 Desember. Pengumuman penerima hadiah Nobel tahun ini dimulai sejak 4-11 Oktober 2021. (Mr/About Islam)
[…] Baca juga: Abdulrazak Gurnah, Novelis Muslim Peraih Nobel Sastra 2021 […]