Take a fresh look at your lifestyle.

Sambut 1 Abad NU, PBNU Akan Gelar 250 Halaqah Fiqih Peradaban

5 211

Ibadah.co.id – Menyambut 100 tahun Nahdlatul Ulama, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal menggelar ratusan halaqah sebagai persiapan Muktamar Internasional Fikih Peradaban pada awal Februari 2023 nanti sebagai bagian kegiatan menjelang 100 Tahun Nadhatul Ulama.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan Muktamar Internasional tentang Fikih Peradaban ini akan menjadi puncak kegiatan menjelang harlah 100 tahun NU. Ketum PBNU yang disapa Gus Yahya ini mengatakan NU akan memulai diskusi (halaqah) untuk mempersiapkan muktamar ini pada akhir Juli.

“jadi kita agendakan sebagai salah satu kegiatan puncak kegiatan 100 tahun Nadhatul Ulama ini, kita akan gelar Muktamar Internasional tentang Fikih Peradaban. Itu nanti awal Februari atau akhir Januari,” kata Yahya Cholil Staquf dalam sambutan acara Kick Off Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama dan Pleno PBNU di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin, 20 Juni 2022.

Ia mengatakan tema peradaban dalam muktamar dipilih karena ini merupakan hal fundamental yang mesti dijawab oleh Islam. Yang menjawab atas nama Islam, kata Gus Yahya, tentu tidak boleh yang lain selain ulama. Oleh karena itu, muktamar ini akan melibatkan para ulama untuk membahas bagaimana Islam menjawab tantangan peradaban.

“Tapi sebelum itu, ulama kita sendiri seluruhnya, sebanyak-banyaknya, harus dilibatkan di dalam pemikiran tentang ini,” katanya, menekankan para ulama harus dilibatkan secara intelektual dan mental dalam masalah ini.

Gus Yahya menuturkan akan ada 250 titik halaqah yang akan digelar selama menuju muktamar sampai akhir Januari 2023. Ini berarti setiap bulan akan diadakan 40 titik halaqah yang akan melibatkan seluruh kiai dan ulama.

“Saya sampaikan kepada teman-teman, pokoknya kiai-kiai kampung kita ajak semua untuk membicarakan masalah ini,” tuturnya.

Dengan melibatkan seluruh kiai, ia ingin agar semua orang menyadari usia Nadhatul Ulama sudah menjelang 100 tahun sehingga semua pihak merasa terlibat secara mental dan mendoakan NU. Selain itu, Gus Yahya meyakini Indonesia memiliki ulama yang cerdas dan gagasan bernas yang bisa diberikan bukan hanya untuk negeri tetapi juga dunia.

“Saya membuktikan sendiri hal ini, ketika berkeliling dunia, ke manapun, saya bukan membawa gagasan saya, tetapi membawa gagasan-gagasan yang sudah disampaikan kiai-kiai kita sejak lahirnya Nadhatul Ulama,” kata Gus Yahya.

Muktamar Internasional Fiqih Peradaban akan menjadi salah satu agenda menjelang 100 tahun NU yang akan digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Adapun tema yang diangkat adalah Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru.

Gus Yahya menuturkan pilihan tema tersebut didasarkan pada sebuah hadits Rasulullah SAW mengenai adanya pembaharu di setiap 100 tahun.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu menerangkan hari ulang tahun NU yang resmi ditetapkan berdasarkan kalender Hijriah, yakni 16 Rajab. Hal ini sesuai dengan keputusan Muktamar Ke-32 NU di Makassar Tahun 2010, 

NU dibentuk pada 16 Rajab 1344 H. Sekarang ini Dzulqa’dah 1443 H. Kurang dari dua bulan kita masuk 1444 H. Insyaallah hari lahir Nadhatul Ulama 16 Rajab 1444 H akan jatuh pada awal Februari 2023 mendatang,” kata Ketum PBNU itu.(AF)

Baca juga : Maroko Rayakan Pemberangkatan Haji Setelah Dua Tahun Tertunda

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

5 Comments
  1. […] Baca juga : Sambut 1 Abad NU, PBNU Akan Gelar 250 Halaqah Fiqih Peradaban […]

  2. […] Baca juga : Sambut 1 Abad NU, PBNU Akan Gelar 250 Halaqah Fiqih Peradaban […]

  3. […] Baca juga : Sambut 1 Abad NU, PBNU Akan Gelar 250 Halaqah Fiqih Peradaban […]

  4. […] Baca juga : Sambut 1 Abad NU, PBNU Akan Gelar 250 Halaqah Fiqih Peradaban […]

  5. […] Baca juga : Sambut 1 Abad NU, PBNU Akan Gelar 250 Halaqah Fiqih Peradaban […]

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy