BNPT Gandeng Kominfo Berantas Radikalisme
Ibadah.co.id –Radikalisme dan terorisme yang menyebar di dunia maya membuat pemerintah bergerak untuk memperkuat pengawasan terhadap konten tersebut.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menuturkan bahwa sampai dengan tahun 2017 konten-konten di internet yang berkaitan dengan radikalisme terorisme berjumlah kurang lebih sekitar 300 lebih konten. Di tahun berikutnya, konten tersebut kian bertambah.
“Sejak 2018 karena kita (Kominfo) punya mesin pengais, sampai sekarang sudah 10 ribu lebih (konten radikalisme terorisme) terdeteksi,” kata Rudiantara.
Walaupun terindikasi ada peningkatan, kata Menkominfo, bukan berarti aktivitas radikalisme terorisme itu sendiri yang bertambah. ia menyebut ini lantaran kemampuan masyarakat dan pemerintah lebih baik dalam merespons serta menanggulangi isi tersebut.
“Karena kita mampu, makin banyak yang bisa kita catat mengenai konten-konten itu. Nah, ini salah satu bentuk dukungan dari Kementerian Kominfo kepada BNPT. Konten-konten seputar radikalisme dan terorisme pasti kita akan jaga atas arahan dari BNPT, dan terkadang BNPT juga mempunyai informasi bahwa di dunia maya ada konten radikalisme terorisme,” tuturnya.
“Kan kita percaya kepada BNPT sebagai institusi yang memang shahih terhadap isu radikalisme terorisme,” sambung Menkominfo.
Kementerian Kominfo dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyepakti nota kesepahaman untuk penanggulangan terorisme melalui dukungan penyelenggaraan program bidang Kominfo. Penandatangan ini dilakukan Menkominfo dan Kepala BNPT Suhardi Alius. Rudiantara mengatakan, kerja sama ini sebenarnya sudah berlangsung lama. Adapun penandatangan kali ini sebagai bentuk tindak lanjut dalam rangka mendukung upaya dari BNPT.
“Sebetulnya ini hanya mengukuhkan kembali dan membuat rencana kerja yang baik lagi dari Kementerian Kominfo dengan BNPT, karena kami mendukung apa yang dilakukan oleh BNPT sebagai institusi terdepan untuk merespon, menanggulangi isu radikalisme dan terorisme,” pungkas Rudiantara. (RB/harakatuna.com)