Take a fresh look at your lifestyle.

Rektor UIN SMH Banten Bubarkan Demo Mahasiswa

0 75

Ibadah.co.id – Demo atas penolakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah terjadi di mana-mana. Mulai dari kalangan buruh, rakyat sipil hingga mahasiswa turut andil dalam demo tersebut.

Tepatnya di Serang Banten, Demo mahasiswa dari berbagai universitas terkait kenaikan harga BBM di Jalan Jenderal Soedirman dibubarkan Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten Wawan Wahyudin.

Dalam kondisi demo tersebut, Wawan marah karena mahasiswa melakukan demonstrasi tepat di depan kampusnya yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten. Seperti video yang tersebar di media sosia, saat mahasiswa melakukan orasi, dari arah dalam muncul Wawan ke gerbang UIN SMH. Ia langsung berteriak meminta agar gerbang ditutup.

“Tutup, bubar,” kata Wawan sambil berteriak dan menunjuk-nunjuk mahasiswa.

Ia berteriak agar mahasiswa melakukan salat dan membubarkan diri. Terpantau mahasiswa yang langsung berjalan ke arah dalam kampus.

“Salat, salat ayo salat, sudah ya,” ujarnya.

Penjelasan Lengkap Rektor Sebagaimana Video

Wawan kemudian duduk ditemani beberapa staf UIN. Tidak beberapa lama, ia kemudian menyampaikan pernyataan di depan wartawan yang sejak sore tadi meliput.

“Masyarakat, mahasiswa saya ingin kampus ini tetap, tidak karena kepentingan sesaat kampus kami rusak, karena itu mohon izin mohon maaf, terima kasih atas pengertian semuanya dan marilah kita berdoa mudah-mudahan selamat, mohon baca surat Al-Fatihah,” katanya.

Ia lalu mengaku tidak rela jika kampus UIN SMH nantinya rusak akibat aktivitas unjuk rasa. Dia mempersilakan jika mahasiswa hendak demo, tapi dilakukan pada tempat yang sesuai.

“Kampus ini sekian puluh tahun dibangun, bapak tidak ridho kalau kampus ini kalau sampai hancur lebur, kasihan anak-anak mau kuliah, kasihan masyarakat yang membiayai, kasihan negara juga,” ujar Wawan.

“Tapi tolong lah di tempatnya, yakni di DPRD, kitab oleh berdemokrasi tapi jangan melanggar demokrasi. Jalanan umum sampai kehalang, yang sakit-sakit ambulan terhambat, kasihan, silahkan demo tapi tolong ke sana tuh, ke DPRD, suruh kasih tahu ya wartawan,” lanjut dia

Siapa pun, kata dia, boleh mengekspresikan pendapatnya. Tapi, jangan anarkis dan di tempat yang luas.

“Kalau di sini, ya Allah kampus kami ini subhanallah. Berapa tahun ya kita ngebangun, sejak 62 anak-anakku, terima kasih Pak Polisi sudah mengendalikan, dan terima kasih anak-anakku,” ujarnya.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy