Jakarta, Ibadah.co.id – Untuk memperkuat peran serta memberikan pendampingan kepada para pengusaha, BRI telah menyelenggarakan program pelatihan dan pemberian sertifikat halal kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Upaya ini telah dilaksanakan secara berkelanjutan selama dua tahun terakhir sebagai bentuk komitmen BRI dalam memberdayakan pelaku usaha.
Pasalnya, sejak 2021, BRI sudah memberikan bantuan sertifikat halal bagi 600 pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan pada tahun 2023 ini, BRI memberikan bantuan sertifikat halal kepada 200 pelaku UMKM.
Berkaitan dengan itu, Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengatakan bahwa sesuai dengan ketentuan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH), BRI mengambil peran membantu pelaku UMKM dengan kegiatan pelatihan dan pemberian sertifkasi halal yang diharapkan dapat menciptakan UMKM yang dapat bersaing di pasar.
“Terlebih, para pelaku UMKM mampu memberikan keyakinan pada konsumen bahwa produk-produk usahanya telah terjamin kehalalannya,” katanya.
“Harapannya agar mutunya terjaga, pasarnya semakin terbuka, sehingga mereka bisa naik kelas dan bisa mengakses pasar lebih besar lagi,” jelas Catur.
Salah satu pelaku UMKM yang mendapatkan manfaat dari bantuan ini adalah Roni Rakhmayadi (46) yang berjualan Keripik Basreng (Bakso Goreng) dari Bandung, Jawa Barat. Usaha keripik Basreng yang dirintisnya sejak tahun 2021 ini jadi lebih berkembang setelah mendapat sertifikat halal bantuan dari BRI yang diperolehnya di 2022.
“Dukungan dan support dari BRI melalui program-program pemberdayaan UMKM memiliki dampak yang besar bagi perkembangan usaha,” ujar Roni.
“Ini luar biasa karena sangat membantu. Masyarakat semakin percaya sama produk saya. Awalnya sebelum ada sertifikat yang beli offline ragu-ragu. Setelah dapat sertifikat halal, banyak reseller menelepon. Alhamdulillah banyak menghubungi, bahkan saya kirim foto sertifikat halal yang dipigura. Alhamdulillah ada peningkatan,” jelasnya.
Dengan adanya sertifikat halal pada 2022 tersebut, kini Roni mampu memproduksi sekitar 150 kg Keripik Basreng per hari di kediamannya di daerah Kopo, Kabupaten Bandung. Tak hanya itu, dari usaha tersebut, Roni kini mampu memberdayakan delapan orang pegawai.
“Setelah sekitar 25 tahun bekerja, saya memberanikan diri sepenuhnya jadi wirausahawan. Karena ternyata setelah ditekuni usaha ini menjanjikan,” ucap Roni.
Sumber : Liputan6