Take a fresh look at your lifestyle.

Mengenal Sejarah Kesultanan Turki Usmani

0 277

Jakarta, Ibadah.co.id –Kesultanan Utsmaniyah atau Kekaisaran Turki Ottoman merupakan kerajaan Islam terbesar yang bukan dari tanah Arab. Kesultanan ini didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey atau Osman I. Dengan ibu kota berada di Konstantinopel, negara adidaya ini pernah menguasai wilayah yang luas di Timur Tengah, Eropa Timur, dan Afrika Utara selama lebih dari 600 tahun (1299-1924 M).

Kesultanan Utsmani berawal dari keturunan suku Kabilah di Turkmenistan pada abad ke-12, yang merupakan pengembara dari Kurdistan ke Anatolia. Pengembara itu dipimpin oleh Raja Erthugrul dan anaknya, Usman I, yang pindah untuk menghindari serangan dari Mongol di bawah Jenghis Khan.

Raja Erthuugrul dan rombongannya akhirnya menetap di Kota Athlah, sebelah timur Turki dan bergabung dengan Dinasti Saljuk. Mereka kemudian membantu Dinasti Saljuk melawan Romawi hingga memenangkan pertempuran. Atas bantuan tersebut, Raja Erthugrul diberi hadiah sebidang tanah di barat Anatolia yang berbatasan dengan Romawi. Ia juga diberikan wewenang untuk meluaskan wilayahnya hingga mendekati Romawi. Setelah Dinasti Saljuk runtuh, Usman I mendeklarasikan berdirinya Kerajaan Usmani di Turki.

Masa kejayaan Kesultanan Utsmani dimulai saat Sultan Selim I memerintah pada abad ke-16. Selim I fokus pada perluasan wilayah ke selatan Turki. Ia juga berhasil menguasai Baghdad, Kairo dan sisa-sisa kekuasaan Byzantium. Hingga abad ke-17. Kesultanan Utsmani menjadi kerajaan Islam penting di Timur Tengah dan Semenanjung Balkan.

Setelah Selim I wafat dan digantikan oleh Sultan Suleiman I pada 1520, Kesultanan Utsmani berhasil menguasai Lembah Sungai Nil hingga ke Gibrlatar. Kala itu, hanya Maroko daerah yang tidak berhasil dikuasai. Kerajaan Usmani dalam menjalankan roda pemerintahan sangat menghargai agama, dengan bukti Suleiman I membuat undang-undang bagi rakyat dari berbagai golongan.

Dengan itu, Suleiman I diberi gelar Al Kanuni yang memiliki makna ahli penyusun undang-undang. Selain itu, di masa kejayaannya Kesultanan Utsmani mengedepankan sikap toleransi terhadap keberagaman agama.

Di era Suleiman I juga ajaran Islam berkembang pesat. Begitu pula dengan kebudayaan, perdagangan, dan ilmu pengetahuan.

Kesultanan Utsmaniyah secara resmi berakhir pada 1922, ketika gelar Sultan Utsmaniyah ditiadakan. Adapun beberapa penyebab dari runtuhnya Kesultanan Utsmani adalah tidak berwibawanya Sultan yang memerintah terutama di masa krisis Perang Dunia I dan terjadi banyak penyimpangan terkait keuangan negara.

Selain itu gaya hidup yang mewah kalangan pembesar istana menjadi salah satu faktor runtuhnya Utsmani.

Setelah Gencatan Senjata Mudros (1918), sebagian besar wilayah Utsmaniyah dibagi antara Inggris, Prancis, Yunani, dan Rusia.

Turki dinyatakan sebagai republik pada 29 Oktober 1923, ketika Mustafa Kemal Ataturk (1881-1938), seorang perwira militer, mendirikan Republik Turki yang merdeka.

Sumber : Kompas

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy