IN2MF 2023 Hadirkan Keberagaman dan Sustainable Fashion melalui Wastra Indonesia
Jakarta, Ibadah.co.id – Keunikan wastra dari berbagai daerah memiliki potensi untuk menjadi ciri khas produk modest fashion Indonesia, yang membedakan negara ini dari yang lain. Dengan memanfaatkan warisan budaya dan wastra yang dimilikinya, industri modest fashion di Indonesia dapat menawarkan hal baru bagi pasar global.
Tidak hanya sarat dengan makna budaya, wastra juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Menurut data dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, ekspor wastra Indonesia, terutama batik, mencapai USD64,56 juta selama tahun 2022 dan diharapkan mencapai USD100 juta pada tahun 2023. Ini menunjukkan minat yang besar terhadap wastra Indonesia, terutama batik, di tingkat internasional. Industri wastra juga memberikan banyak pekerjaan dan sebagian besar pekerja di sektor ini adalah perempuan.
Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2023, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI serta Indonesia Fashion Chamber (IFC), berlangsung dari tanggal 25 hingga 29 Oktober 2023 di Cendrawasih dan Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC). Acara ini menyelenggarakan fashion show dan pameran fashion dengan standar internasional untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat modest fashion global.
IN2MF 2023 juga mendukung pengembangan inovasi dan kreativitas dalam industri modest fashion Indonesia, dengan penekanan pada penggunaan wastra dari berbagai daerah. Upaya ini sejalan dengan tema acara, yaitu “Sustainable Modest Fashion Indonesia Melalui Wastra Indonesia,” yang menekankan pentingnya keberlanjutan dalam modest fashion.
Peningkatan kesadaran akan pentingnya memulai modest fashion yang memasukkan unsur sustainability telah menjadi komponen penting dalam perjalanan pengembangan industri modest fashion di Indonesia. IN2MF diarahkan untuk mensyiarkan konsep yang berbeda dengan semangat keberlanjutan.
“Tema yang diangkat IN2MF tahun kedua ini merupakan pengingat bahwa kita harus lebih sadar akan lingkungan dan turut serta berkontribusi dalam melindungi alam. Prinsip sustainable fashion sejalan dengan prinsip thayyiban (kebaikan) yang merupakan bagian dari konsep halal. Hal ini merupakan bentuk komitmen kita untuk menggabungkan fashion dengan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan memastikan bahwa pakaian yang kita kenakan berasal dari sumber yang berkelanjutan,” papar Ketua Dewan Penasihat Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (PIPEBI), Ririn Perry Warjiyo.
IN2MF 2023 menjadi platform untuk mengenalkan produk modest fashion unggulan Indonesia kepada pasar global. Acara ini menampilkan beragam kategori modest wear, mulai dari ready to wear deluxe & street wear, office wear & cocktail wear, hingga syar’i evening wear dengan sentuhan wastra nusantara. Lebih dari 178 desainer dan 200 jenama ikut serta dalam acara ini.
Inovasi dalam penggunaan wastra menjadi dasar kuat bagi perkembangan modest fashion Indonesia. IN2MF mendorong para desainer dan jenama fashion modest Indonesia untuk membawa wastra ke tingkat baru dengan pendekatan modern yang sesuai dengan selera pasar internasional.
IN2MF tahun ini menggambarkan pentingnya keberlanjutan dan warisan wastra dalam budaya Indonesia. Modest fashion tidak hanya tentang pakaian, tetapi juga merupakan pernyataan tentang identitas, kreativitas, dan keberagaman bangsa. IN2MF mempromosikan keberagaman, inklusivitas, dan kreativitas melalui fashion, dan berkomitmen untuk mendukung pengembangan modest fashion di Indonesia hingga tingkat global.
Selama acara, berbagai fashion show mengangkat tema-tema khusus yang sesuai dengan koleksi yang ditampilkan. Total ada 18 fashion show yang mencerminkan beragam gaya modest fashion, dengan penekanan pada penggunaan wastra dari berbagai daerah dan keberlanjutan fashion.
Pada hari ketiga gelaran IN2MF 2023 menghadirkan keragaman gaya modest fashion yang terangkum dalam tema tertentu, yaitu “Minimalist Modest Wear” yang menampilkan koleksi dari Project Sekar, SMKN 7 Malang, My Daily Hijab, Cap Bali, Anantari by Yasmin Butik Batik, Tiyasa X Zya, Benanglusi, Dama Kara, dan Santoon serta tema “Natural Day Revival” yang memperagakan karya dari Shiroshima Indonesia, Samir Kerzabi dari Algeria dengan hijab dari Aleza, Lady Dahlia, SMKN 4 Madiun, Hanny Lovelly, Ecoprint by Usi Modist, Batik Siger by Una, Dara Baro, Nina Nugroho, dan Klamby.
“Indigenous Modest Fashion” merupakan tema fashion show yang menghadirkan koleksi dari Rineereo X Kampung Batik Brandan, Institut Kesenian Jakarta, Monika Jufry, NBRS, Putroh Ramadhan, Mouza Indonesia, Adis Karim by Rumah Songket Adis, Maima, dan Tantri Namirah Official. Sebagai penutup rangkaian fashion show pada hari ketiga IN2MF 2023 menghadirkan parade karya dari Summer Albarcha asal Amerika Serikat, Wignyo Rahadi, Itang Yunasz X Pyo Jewelry, dan Ali Charisma X Bara Silver dalam tema “Novelty in Modest Attires”.
Keragaman wastra dan kain lokal yang ramah lingkungan dihadirkan kembali pada deretan fashion show hari keempat IN2MF 2023. Diawali dengan tema “Ethical Hiijab” yang memperlihatkan kreativitas desain hijab dan modest wear dengan sentuhan etnik dari Najua Yanti, Ryani, Khodijah Harahap, Melly Cholmiin, Lia Sani, Vonna Djailani, TRZ, Elva Fauqo, dan Rahma Ika X Arsy Hijab. Dilanjutkan dengan tema “Forever Wastra” yang menampilkan karya dari Hendri Budiman, Khanaan, Irna Laperle X KPw BI Provinsi Kalimantan Selatan X PT. OAI X PT. Andalan, Bellahasura, Rind Tenun by Iriena didukung oleh KPw BI Provinsi Kalimantan Barat, Jamilahxprafito by Tujuh Saudara, Tya Chandra, Malik Moestaram, Aleza, Ambient by Erika Masuda dari Jepang dengan Bubah Alfian.
Fashion show bertema “Multi Purpose Modest Fashion” mempresentasikan rancangan dengan mengaplikasikan konsep sustainable fashion dari ISWI Fashion Academy, Maheswari by Fonny Novriana, Idajashari, Kwace Bali, Syifa Karimah, Aisyah Nur Syahrani Nasution dari ponpes dukungan KPw BI Provinsi DKI Jakarta, Giok by Mia, Hijabchic, Yece by Yetitopia, dan Neera Alatas. Begitu pula dengan tema “Eco Conscious Accessories” yang menampilkan koleksi ramah lingkungan dari Anita Yuni for Islamic Fashion Institute, Shruti Sancheti dari India dengan hijab by Fenny Saptalia, Nuniek Mawardi, Sudarna Suwarsa, ZOYA, Gita Orlin, Jeny Tjahyawati, Ask by Asky Febrianti, Sakinah by Thiffa Qaisty, dan Jenna&Kaia yang menjadi penutup hari keempat IN2MF 2023.*
“Tema IN2MF tahun ini menggambarkan keberlanjutan dan keabadian wastra sebagai warisan budaya kita. Modest fashion bukan sekadar pakaian, tetapi juga sebuah pernyataan tentang identitas, kreativitas, dan keberagaman kita sebagai bangsa. Di dunia yang semakin serba cepat ini, modest fashion memperlihatkan kepada kita bahwa gaya tidak pernah lepas dari nilai-nilai yang kita junjung. Mari kita mempromosikan keberagaman, inklusivitas, dan kreativitas melalui pakaian yang kita kenakan dan kita terus mendukung perkembangan modest fashion di Indonesia agar mendunia,” pesan Dewan Penasihat IPEBI, Miryana Juda Agung.
IN2MF 2023 merupakan perhelatan yang kuat untuk menggambarkan keunikan wastra Indonesia dan potensi keberlanjutan dalam industri modest fashion.