10 Poin Isi Deklarasi Abu Dhabi Terkait Perubahan Iklim

Ibadah.co.id –Deklarasi Abu Dhabi tentang Perubahan Iklim’ ditandatangani 28 pemimpin dan tokoh yang mewakili 18 agama berbeda. Pertemuan Puncak Pemimpin dan Pemuka Agama Dunia berlangsung dua hari, 6 – 7 November 2023, di bawah pembinaan Presiden Uni Emirat Arab, Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan yang juga ikut menyaksikan pembukaan dan penandatanganan ‘Deklarasi Abu Dhabi’.

Pertemuan Puncak Pemimpin dan Pemuka Agama di Abu Dhabi menghasilkan ‘Deklarasi Abu Dhabi’. Ada 10 poin utama yang dirumuskan oleh para pemuka agama terkait perubahan iklim.

Berikut 10 poin utama Deklarasi Abu Dhabi:

1. Mengajak dunia dan pembuat kebijakan yang akan bertemu pada COP28 untuk mengambil langkah tegas menyelamatkan Bumi dari krisis iklim.

2. Mendukung penyelenggaraan Paviliun Iman pada COP28 yang diselenggarakan pertama kali dalam sejarah COP.

3. Menekankan perlunya memadukan sains dan nilai-nilai agama dalam mengatasi krisis iklim.

4. Membela hak manusia untuk hidup dalam lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

5. Mendukung penguatan pengalaman lembaga keagamaan dalam menangani dampak perubahan iklim.

6. Menyediakan dana yang diperlukan untuk mendorong pembangunan dan ekonomi hijau.

7. Menguatkan peran penting pemuka agama dalam menangani perubahan iklim.

8. Mendukung wacana keagamaan yang mengarah pada pengambilan langkah kongkret untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

9. Menghormati kesucian hidup, alam, dan nilai-nilai inheren semua makhluk.

10. Mendukung kesetaraan dan keadilan lingkungan dan nilai-nilai kejujuran dan kesamaan demi kemajuan dunia.

Hadir Menteri Toleransi dan Koeksistensi (Hidup Berdampingan) Syeikh Nahyan bin Mubarak Al Nahyan, Presiden Conference of the Parties (COP) 28 Dr. Sultan Ahmed Al Jaber, Wakil Al-Azhar yang mewakili Grand Syek Al-Azhar Dr. Mohamed Al-Duwaini, serta Sekretaris Negara Tahta Suci mewakili Paus Fransiskus Kardinal Pietro Parolin. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres ikut berpartisipasi melalui rekaman pesan video.

Hadir pula, Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin Konselor Mohammed Abdelsalam, serta berbagai pemimpin agama, akademisi, masyarakat adat, dan pakar lingkungan hidup dari seluruh dunia.

Sumber : Majelis Hukama Indonesia