Jakarta, Ibadah.co.id – Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis mengungkapkan keprihatinan terkait penghentian pengiriman bantuan pangan dan obat-obatan ke Jalur Gaza bagian utara oleh Badan Pangan PBB. Menurut Francis, ribuan orang di Gaza menderita kelaparan dan kekurangan gizi parah, dan pengiriman bantuan dikurangi ketika jumlahnya perlu ditingkatkan.
“Saya menegaskan kembali tuntutan saya dan Majelis Umum PBB yang berulang kali menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera. Ini adalah masalah hidup dan mati, termasuk anak-anak yang tidak bersalah,” tulis Francis di X.
Pernyataan ini muncul setelah Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengumumkan penghentian pengiriman bantuan pangan ke Gaza utara pada Selasa (20/2/2024). WFP menyatakan komitmennya untuk segera menjangkau orang-orang yang putus asa di seluruh Gaza, tetapi keselamatan dan keamanan untuk menyalurkan bantuan pangan harus dipastikan.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, Israel telah menggempur Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 29.410 warga Palestina dan menyebabkan kehancuran massal serta kelangkaan bahan pokok. Sementara itu, kurang dari 1.200 warga Israel diyakini telah tewas dalam serangan Hamas.
Perang Israel di Gaza telah membuat 85 persen penduduk wilayah itu menjadi pengungsi di tengah kelangkaan akut bahan pangan, air bersih, dan obat-obatan. Sebanyak 60 persen infrastruktur di daerah kantong itu rusak atau hancur. (AFZ)
Sumber: Anadolu