Ibadah.co.id – Kemenag akan menggelar program Webinar Zakat Wakaf Hub. Kegiatan ini berlangsung mulai 28 Mei hingga 18 Desember 2024 melalui platform Zoom Meeting, yang juga dapat disaksikan di kanal YouTube Bimas Islam TV dan Literasi Zakat Wakaf.
Kegiatan yang melibatkan Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FOSSEI) dan Forum Mahasiswa Zakat Wakaf (Forum MAZAWA) ini diharapkan dapat mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam berzakat dan berwakaf, serta memperkuat kolaborasi para pemangku kepentingan dalam program edukasi literasi zakat dan wakaf.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kemenag, Waryono Abdul Ghafur menyampaikan, program Webinar Zakat Wakaf Hub bertujuan memperkuat indeks literasi zakat dan wakaf di masyarakat.
“Skor Indeks Literasi Zakat (ILZ) di Indonesia pada 2022 mencapai 75,26 poin, masuk dalam kategori tingkat literasi menengah atau moderat. Nilai ini meningkat 8,48 poin dibanding nilai ILZ pada tahun 2020 yang sebesar 66,78. Skor ini belum cukup menggembirakan jika dibanding dengan tingkat pengumpulan dana zakat kita,” ujarnya di Jakarta, Senin (27/5/2024).
Lebih lanjut Waryono mengungkapkan, literasi zakat dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui partisipasi dana sosial. “Peningkatan literasi zakat wakaf juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas penerimaan dana zakat dan wakaf dengan indikator persentase partisipasi umat beragama dalam dana sosial keagamaan (zakat), peningkatan wakaf produktif, dan partisipasi umat beragama dalam wakaf yang meningkat dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Sementara itu, Kasubdit Edukasi, Inovasi, dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf Kemenag, Muhibuddin mengungkapkan, dalam Roadmap Literasi Zakat dan Wakaf Nasional yang disusun dan dikembangkan Kemenag, terdapat 17 kelompok sasaran prioritas literasi zakat dan wakaf.
“Mereka adalah ulama dan dai, Penyuluh Agama Islam, ASN, karyawan/pegawai/pekerja, investor, UMKM, petani/nelayan, akademisi, guru, wartawan, mahasiswa, pelajar/santri, pemuda/generasi Z, perempuan/ibu rumah tangga, masyarakat daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), ormas, dan komunitas,” paparnya.
Muhibuddin menjelaskan, tahun ini, tema Webinar Zakat Wakaf Hub adalah Intensifikasi Kampanye Literasi Zakat dan Wakaf. Webinar ini, lanjutnya, menjadi wadah informasi mengenai zakat dan wakaf serta perkembangannya di tingkat nasional. Program ini juga menjadi sarana diskusi para penggiat literasi zakat dan wakaf.
Muhibuddin juga menjelaskan, isu yang dibahas dalam Webinar Zakat Wakaf Hub terkait dengan isu-isu terkini zakat wakaf, terdiri dari tiga seri utama yang dijadwalkan secara berkala.
Pertama, HALO ZAWA (Harmonisasi, Konsolidasi, dan Optimalisasi Zakat Wakaf). Seri HALO ZAWA diharapkan menjadi wadah edukasi dan literasi terkait regulasi dan kebijakan zakat dan wakaf di Indonesia, serta wadah bagi pejabat yang membidangi zakat dan wakaf di tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta Penyuluh Agama Islam. Kegiatan ini akan dihelat setiap dua minggu sekali pada Selasa pukul 10.00 – 12.00 WIB.
“Kedua, EKSPOS ZAWA. Seri ini mengangkat program-program zakat dan wakaf yang tengah dijalankan. Tujuan program ini adalah untuk memperkenalkan program berbasis zakat dan wakaf kepada masyarakat sebagai bentuk kampanye nasional. Kegiatan ini digelar satu minggu sekali pada Kamis pukul 10.00 – 11.30 WIB,” tambahnya.
Ketiga, lanjutnya, yaitu NGAJI ZAWA. Program ini merupakan wadah belajar, praktik pemberdayaan, serta perkembangan terkini zakat dan wakaf. Program ini digelar setiap dua minggu sekali pada Rabu pukul 10.00 – 11.30 WIB.
Sumber : Bimas Islam Kemenag