Cerita Gus Mus Tentang Gus Dur
Ibadah.co.id – Kisah seputar awal pertemuan Kiai Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus dengan KH. Abdurrahman Wahid yang ditulis dalam postingan akun Instagram yang di tuangkan oleh Gus Mus pada Kami (26/12).
Dikutip dari website Laduni.id, dalam postingannya itu Gus Mus mengenang pertemuannya dengan Gus Dur dengan mengunggah foto mereka saat bersama.
“Sosok di sebelahku ini sejak pertama kali aku mengenalnya (di Kairo Mesir, tahun 1964), sudah menarik hatiku. Sebelumnya, melihat wajahnya saja belum pernah. Pada waktu aku ke rumahnya di Jakarta dan bertemu ibundanya, sama sekali tak ada diceritakan tentang dirinya dan keberadaannya di Mesir. Tapi begitu berjumpa, sikapnya seolah-olah dia sudah mengenalku sejak lama. Tak ada basa-basi lazimnya orang baru bertemu dan berkenalan. Justru aku yang canggung dengan sikapnya yang tidak umum itu.”
Dan sudah sejak pertemuan itu, dia memanggilku “Mus” dan aku memanggilnya “Mas.” (Baru ketika pulang di Tanah Air, ketika orang-orang memanggilnya “Gus”, dia pun memanggilku “Gus”, meski aku tetap memanggilnya “Mas”).
Alhamdulillah, di rumah aku punya kakak (Almarhum KH. Cholil Bisri) yang seperti sahabat karib dan di perantauan, Allah menganugerahiku sahabat karib yang seperti saudara ini.
Di dekat Gus Dur, ujar Gus Mus, aku selalu merasa kecil. Mungkin karena aku selalu memperhatikan pikiran-pikirannya yang besar. Sering apa yang kupikir besar, dia bisa menjelaskan bahwa itu hanya perkara sepele. Meski dia tidak selalu menjelaskannya.
Gus Mus menceritakan, Gus Dur menganggap dunia ini, termasuk juga kekuasaan, hanya main-main dan senda gurau belaka.
Gus Mus menulis,
Baginya dunia ini, termasuk kekuasaan hanyalah main-main dan senda gurau belaka, seperti difirmankan oleh Tuhannya sendiri. (Q. 6: 32, Q. 47: 46, Q. 57: 20). Baginya, yang terbesar dan terpenting ialah Allah, kemudian hamba-hambaNya.
Oleh karena itu, Gus Mus tidak heran jika Gus Dur sering mengungkapkan kalimat, “Begitu saja kok repot.”
Dalam halaman muslim.okezone.com, Gus Mus menulis,
Karena itu ungkapannya, “Begitu saja kok repot…,” bagiku, bukan ungkapan majaz atau kinayah belaka.
Gus Mus menuliskan doa untuk Gus Dur dan KH Cholil Bisri dengan menulis, dalam postingan akhirnya seperti ini “Ya Allah, rahmatilah saudaraku, Abdurrahman Wahid, dan juga saudaraku KH. Cholil Bisri, sebagaimana Engkau merahmati kekasih-kekasih-Mu. Al-Fãtihah.”(HN/Ibadah.co.id)