PR NU Gersik Putih, Bentuk Satgas Covid19 sebagai Pelindung Masyarakat

Ibadah.co.id-Wabah virus corona atau covid19 masih berlanjut sampai sekarang. Menurut data Kementerian Kesehatan dan JHU sebanyak 6,575 postitif covid19 pada tanggal 19 April 2020. Menanggapi hal tersebut, Ormas Islam dan seluruh elemen penting di Indonesia mengeluarkan kebijakan atau protokol larangan berkumpul demi memutus mata rantai covid19 di Indonesia.

Bertempat tinggal di rumah ketua Pimpinan Ranting Nadhlatul Ulama Gersik Putih K. Sahnawi, Minggu (19/04), membentuk Tim Satgas Covid19 sesuai dengan surat protokol MWCNU Gapura kepada setiap PR NU di seluruh kecamatan Gapura.

Dia menegaskan, bahwa tujuan paling penting dari sebuah Satgas Covid19 yaitu melindungi dan mengarahkan masyarakat untuk tetap tenang dan mematuhi arahan protokol NU dan pemerintah.

“Satgas bukan menakut-nakuti masyarakat, tapi bagaimana memberikan rasa ketenangan dan menghilangkan kekhawatiran terhadap virus corona,” ujar K. Sahnawi ketua Satgas Covid19 yang terpilih.

Dia menyebutkan, setidaknya dalam data yang disedikan MWCNU Gapura kepada PR NU Gersik Putih sudah terisi semua. Adapun masalah teknis dan tupoksi kegiatan akan dijelaskan pada agenda turba dari Tim Satgas Covid19 Bintang 9 Gapura.

Kemudian dia membentuk beberapa tim khusus sesuai dengan intruksi dari MWCNU Gapura. Sebab, besok (20/04) ada turba dari tim Satgas Covid19 Bintang 9 untuk meninjaklanjuti dan menjelaskan tupoksi yang akan dikerjakan setiap tim satgas.

Syuriah PR NU Gersik Putih K. Suto menegaskan, meskipun sampai saat ini desa Gersik Putih bukan zona merah, tapi sikap dan tindakan antisipasi menjadi langkah utama. Sebab, para perantau dari zona merah seperti Jakarta, Bali, dan Surabaya yang paling banyak ada di desa Gersik Putih ketimbang desa yang lainnya.

“Allah memberikan kuasa-Nya kepada Gersik Putih, meskipun banyak para perantau dari zona merah tapi mereka terlindungi dari covid19,” tegas K. Suto, pengasuh musallah Asy-syakur. (HN/Kontributor)