4 Tips Hidup Sehat Ala Rasulullah Saw.
Ibadah.co.id – Nabi Muhammad Saw. merupakan tauladan terbaik bagi seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Beliau adalah manusia terbaik, kekasih Allah. Seluruh sifat, sikap hingga pola menjaga kesehatan saja dianjurkan untuk meniru beliau, bahkan disunnahkan.
Diceritakan dalam sejarah, bahwa selama hidupnya nabi hanya pernah sakit selama dua kali saja. Yang pertama, yakni karena diracuni oleh perempuan Yahudi ketika hendak mengantarkan makanan kepada Nabi Muhammad Saw. Dan yang kedua adalah ketika beliau hendak wafat atau meninggal dunia.
Kesehatan sendiri merupakan anugerah dan kenikmatan yang patut disyukuri. Rasululullah Saw. sendiri lebih menekankan kepada pencegahan dibanding dengan pengobatan. Itulah mengapa beliau jarang sekali sakit meskipun banyak kegiatan dakwah sana-sini, bahkan perang.
Kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana pola hidup sehat ala Rasulullah Saw. Dan yang InsyaAllah akan disertai juga dengan hadis-hadis shahihnya. Dan di antara cara menjaga kesehatan ala nabi itu sebagai berikut:
Memakan Makanan Baik dan Halal
Rasulullah Saw. mengajarkan kita untuk makan-makanan yang baik dan halal. Selain masuk dalam katagori halal, makanan yang baik juga harus banyak mengandung unsur protein, atau lebih tepatnya mengandung gizi yang utuh dan baik untuk tubuh.
Tak hanya itu, Rasulullah Saw. juga mengajarkan kita untuk berhenti makan sebelum kenyang. Cukup diisi dengan 1/3 makanan, 2/3nya untuk minuman dan udara. Rasulullah bersaba:
“Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Tidur Lebih Awal
Dalam hal ini, Rasulullah Saw. memiliki prinsip sendiri, yakni tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Rasulullah menyarankan umatnya untuk tidur pada awal malam, atau bisa dikatakan selepas sholat Isya’. Rasulullah tidak pernah tidur lebih dari delapan jam. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan di AS selama enam tahun dengan responden berusia 30 sampai dengan 120 tahun menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari delapan jam sehari memiliki risiko kematian yang lebih cepat.
Sangat berlawanan dengan mereka yang bisa tidur 6 – 7 jam sehari. Nah, Rasulullah biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi, beliau tidur tidak lebih dari 8 jam.
Rasulullah juga mengajak umatnya untuk bangun lebih awal di akhir malam. Yakni bangun sebelum waktu Subuh. Biasanya Rasulullah melaksanakan sholat-sholat sunnah hingga datang waktu Subuh. Baru kemudian beliau menunaikan sholat Subuh di masjid dengan berjalan kaki. Rasulullah juga menyarankan beberapa hal sebelum tidur. Seperti halnya berdoa, berdzikir, membersihkan tempat tidur sebelum terlelap, menghadap kiblat, dianjurkan untuk miring ke kanan dan berwudhu.
Dari Sanad al Barra bin Azib, Rasulullah bersabda :
“Apabila kamu hendak tidur maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan.” (HR. Bukhari).
Dalam riwayat lain Rasulullah juga bersabda; “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu,” (Hr Al-Bukhari dan Muslim).
Rutin Berolahraga
Olahraga merupakan kegiatan fisik yang terstruktur, rapi, diulang-ulang untuk menunjang kesehatan dan kebugaran jasmani. Selain menjaga pola makan, tidur yang baik, Rasulullah juga ternyata sangat menganjurkan olahraga demi menjaga kesehatan.
Ada beberapa olahraga yang sangat dianjurkan oleh nabi, di antaranya yaitu seperti olahraga lari, bergulat, panahan, anggar, berkuda dan berenang. Lari sendiri adalah olahraga yang cukup efisien, murah dan mudah untuk dilakukan. Terdapat hadis shahih tentang hal ini:
Diceritakan oleh Aisyah RA: “Rasulullah Saw. mendahuluiku, kemudian aku mendahului beliau, begitulah seterusnya. Hingga saat badanku sudah gemuk, kami pernah berlomba dan beliau yang memenangkan perlombaan itu. Kata beliau, “Kemenangan kali ini merupakan balasan atas kekalahan yang lalu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Hadis ini bercerita tentang perlombaan lari antara Rasulullah dengan istrinya. Para sahabat dulu juga terbiasa melakukan perlombaan lari cepat, dan Rasulullah Saw. mengizinkannya.
Dalam hadis lain, Rasulullah juga bersabda, “Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah.” (H.R. Sahih Bukhari dan Muslim)
Menghilangkan Rasa Iri Hati
Sabda Rasulullah:
“Tak boleh bersikap iri kecuali dalam dua hal. Pertama terhadap orang yang memiliki kekayaan dan mempergunakannya untuk menegakkan yang haq. Kedua terhadap orang yang memiliki pengetahuan dan rajin menyebarkannya pengetahuannya itu kepada orang banyak” (HR.Bukhari)
Seseorang yang tidak memiliki rasa iri berarti dia adalah seseorang yang memiliki rasa ikhlas juga sabar. Dan ketika rasa ikhlas dan sabar itu hilang dari dalam diri manusia, maka akan membuat stress bagi seseorang yang iri tersebut. Ketika sudah begitu, maka stress yang dialaminya akan mendatangkan beberapa penyakit baginya. Dan tentunya akan mengganggu kesehatan juga.
Wallahu A’lam Bishawab.. Alangkah baiknya jika Sunah Rasul yang sudah shahih haditnya, yang sudah shahih dalilnya untuk kemudian kita jadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Lebih utama lagi untuk kita praktekan. Selamat menjalankan, semoga sehat selalu! Amin.! (ed.IST/FANA)