Ibadah.co.id-Isu Ricuh tentang Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) terus bergulit ditengah-tengah masyarakat. Isu ini mendapat respon serius dari sejumlah ormas Islam dan beberapa instansi terkait lainnya. Berkaitan dengan hal ini, MUI dengan keras menolak RUU HIP dengan segala upaya.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi menegaskan, MUI akan mengedepankan metode persuasif untuk menola. “Kami gunakan masirah kubra yang memiliki arti dalam yaitu berjuang di jalan Allah untuk mendapatkan Ridha Allah. Jangan sampai ketika malam hari orang sedang tidur, pembahasan itu disahkan, naudzubillah min dzalik, kami akan rapat dan di dalam rapat itu harus ada orang yang kuat untuk melakukan masirah kubra, kalau dulu ada 212, kita skalanya nasional, bukan skala DKI Jakarta,” ujarnya dikutip dari Youtube Kalam TV, Sabtu (20/6/20).
“Kalau menghadapi penista agama kita bisa menghadirkan massa yang banyak, ini akan kita hadirkan jumlah massa besar dari seluruh provinsi. Isy kariman au mut syahidan (hidup mulia atau mati syahid), slogan ini yang akan kita pakai dari hati,” imbuhnya.
Kiai Muhyiddin meminta Ormas yang siap untuk melakukan upaya konkrit jika RUU HIP benar-benar disahkan pembahasannya. Hal ini demi kebaikan bangsa Indonesia dan generasi mendatang.
“Kalau kita ingin nahyi munkar, ulama-ulama yang melakukan nahyi munkar harus siap dikucilkan. Karena itu, ada tiga hal yang dilakukan oleh kuffar, pertama membuat anda tidak bisa bergerak atau memenjarakan, kedua membunuh, baik membunuh sumber pendapatan dan ketiga akan dikeluarkan dengan berbagai cara,” ujarnya.
MUI menilai pembahasan itu akan menghabiskan waktu yang banyak. Lebih baik waktu yang ada digunakan untuk hal-hal yang strategis. Dalam menyampaikan maklumat agar sampai ke masyarakat, MUI meminta semua media mensosialisasikan maklumat ini. “Beban kami juga sangat berat, karena banyak pihak yang menitipkan amanah kepada kami, sementara kami bukan apa-apa, hanya khadimul ummah (pelayan umat),” katanya.
Selain itu, MUI juga telah melakukan koordinasi dengan seluruh Ormas se-Indonesia. Hari ini, tutur dia, hampir 200 Ormas memberikan dukungan terkait pemberhentian pembahasan RUU HIP. “Kami berharap ke depan ada video-video yang diunggah, seperti Kota Bogor sudah mengunggah video penolakan RUU HIP,” ucapnya. (RB)