Berbagai Ormas Islam Sudan Gelar Protes Terkait Pembatasan Syariat Islam
Ibadah.co.id – Berbagai organisasi masyarakat (ormas) Islam di Sudah menggelar protes atas pembatasan syariat Islam yang baru saja diberlakukan oleh pemerintah Sudan. Hal ini menimbulkan berbagai macam respon beragam dari masyarakat, salah satunya adalah penolakan.
Seperti dilansir republika.co.id pada 19/07/2020, ribuan massa dari berbagai ormas Islam di Sudan sekaligus pendukung presiden terguling Omer Al-Bashir melakukan protes di ibu kota Khartoum, Jumat (17/7). Protes dilancarkan atas serangkaian hukum baru yang telah membatalkan berbagai hukum Islam.
Protes antipemerintah, yang meletus dari banyak masjid setelah sholat Jumat, menuduh pemerintah murtad dan mendesak orang menjatuhkan pemerintahan Perdana Menteri Abdallah Hamdok. Pemerintah Sudan pekan lalu mengesahkan sejumlah undang-undang yang mencabut berbagai pembatasan hukum Islam.
Hukum tersebut yang diperkenalkan saat Bashir berkuasa, termasuk pelarangan pemurtadan dan pembatasan pakaian wanita. Undang-undang baru juga melarang sunat perempuan dan memungkinkan konsumsi alkohol untuk non-Muslim. Ibu juga diizinkan bepergian dengan anak-anak mereka tanpa izin dari ayah.
Ahmed Brair (23 tahun) mengatakan kepada Anadolu Agency ia bergabung dengan demonstrasi untuk menghentikan apa yang ia sebut sebagai pemerintah murtad. “Kami siap berjihad membela Islam,” kata Ahmed sambil meneriakkan, “Nasur Aldin adalah musuh Allah” mengacu pada menteri kehakiman yang mempelopori undang-undang baru.
“Kami perempuan, tetapi kami tidak suka undang-undang baru ini yang berusaha mengubah kami menjadi komunitas Barat. Kami orang Sudan dan Muslim dan kami ingin tetap seperti yang kami yakini,” kata Asmaa Ali, pengunjuk rasa lain kepada Anadolu Agency.
Selama ini, Sudan telah diperintah oleh hukum Syariah yang dirancang oleh rezim al-Bashir. (RB)