Ibadah.co.id- Situs Ayodhya resmi diserahkan ke umat Hindu oleh Mahkamah Agung India untuk dibangun sebuah kuil. Pada tahun 1992, Masjid babri yang berdiri tegak di Situs Suci Ayodhya diserang sekaligus dihancurkan. Mahkamah Agung menggantikan tanah tersebut dengan lima hektar tanah di luar Situs Suci Ayodhya tepatnya di Uttar Pradesh kepada UP Badan Wakaf Sunni Pusat pada awal Agustus.

Melansir republika.co.id pada Jumat (14/08/20), Athar Hussain sebagai juru bicara Indo-Islamic Culture Foundation mengungkapkan bahwa panggilan telepon masuk menyatakan untuk memberikan dukungannya untuk membangun masjid bagi Umat Muslim di India. Pembangunan tersebut akan dilakukan di luar Situs Suci Ayodhya. 60 persen yang menelpon diketahui adalah Umat Hindu.  

“Kami kewalahan menanggapinya, yang kami terima dari seluruh dunia. Sebanyak 60 persen peneleponnya beragama Hindu,” ungkap Athar Hussain seperti dilansir dari Hindustan Times.

Kemudian Hussain mengungkapkan bahwa dana yang dibutuhkan untuk membangun masjid sudahlah cukup. Dan sisa tanah lima hektar tersebut akan dibangun pula rumah sakit, dapur umum sekaligus pusat pendidikan. Hussainpun membangun sebuah kantor di Locknow sebagai tempat untuk menerima sumbangan tersebut.

Selanjutnya Mahant Nritya Gopal selaku Kepala Perwakilan Kuil, memberikan keterangan bahwa sumbangan diterima pula guna pembangunan Kuil Rama. Diketahui bahwa sumbangan tersebut berasal dari beberapa pemimpin Muslim dan diharapkan perselisihan antara Umat Hindu dan Umat Muslim yang sedang terjadi cepat berakhir.  

Sebenarnya AIMPLB dan beberapa pihak yang menggugat lainnya masih mendesak Badan Wakaf UP, untuk menolak tanah yang telah diberikan kepada Umat Muslim untuk membangun masjid. Hal tersebut dilakukan setelah putusan pengadilan puncak akhir tahun lalu. Sehingga para pemimpin lain menentang proyek tersebut dikarenakan Masjid Babri abad ke-16 secara illegal dihancurkan. (DAF)