Take a fresh look at your lifestyle.

Pesantren Jadi Klaster Terbesar di Tasikmalaya

116

Ibadah.co.id – Pesantren menjadi klaster Covid-19 terbesar di Tasikmalaya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat. Dengan adanya hal ini, pesantren perlu mengadakan evaluasi.

Seperti dilansir republika.co.id pada 02/10/20, pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat memberlakukan isolasi terhadap pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan pondok pesantren. Saat ini, kasusnya bertambah hingga mencapai 80 orang.

“Mereka saat ini masih isolasi mandiri karena belum dijemput, kita masih verifikasi ruangan yang tersedia,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat kepada wartawan, Kamis (1/10).

Ia menuturkan, kasus penyebaran wabah Covid-19 di Kota Tasikmalaya masih terjadi, bahkan beberapa hari lalu ditemukan orang terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan pondok pesantren. Selanjutnya,  tim medis menelusuri dan memeriksa sejumlah orang di lingkungan pesantren itu hingga akhirnya ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 80 orang.

“Klaster pesantren adalah terbesar yang ada di Kota Tasikmalaya,” kata Uus.

Ia menyampaikan, orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri dan mendapatkan penanganan medis di ruangan khusus yang disediakan pondok pesantren. Adanya kasus di lingkungan pesantren itu, kata dia, maka ia memberlakukan isolasi atau larangan orang untuk masuk ke kawasan itu agar tidak terjadi penularan wabah Covid-19.

“Kami rekomendasi untuk tidak mengunjungi pesantren, pesantren juga harus disiplin karantina,” katanya.

Laporan tim gugus tugas tercatat kasus positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya sudah mencapai 153 kasus, jumlah kasus terbanyak dari lingkungan pesantren.

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tasikmalaya akan melakukan evaluasi terkait kegiatan di pesantren selama masa pandemi Covid-19. Sebab, hingga saat ini telah muncul kasus terkonfirmasi dari pesantren di Tasikmalaya.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kantor Kemenag Kabupaten Tasikmalaya, Suryana mengatakan, pihaknya akan meninjau ulang aktivitas pendidikan di pesantren dari protokol kesehatan. Menurut dia, kebijakan mengenai aktivitas di pesantren akan dievaluasi dan mejadi kebijakan secara menyeluruh.

“Sekarang pesantren lain diminta lebih waspada kasus Covid-19. Kita akan membuat surat edaran agar kegiatan pesantren harus diatur sedemikian rupa agar tidak menimbulkan keramaian. Bahkan, dihentikan sementara kalau perlu,” kata dia kepada Republika, Kamis (1/10).

Ia menyebutkan, saat ini sudah ada dua pesantren yang terdapat kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Satu pesantren di wilayah Tanjungjaya dan wilayah Cipasung, Kecamatan Singaparna. Namun, Suryana belum mengetahui secara pasti jumlah kasus yang berasal dari dua klaster pesantren itu.

“Hanya disebutkan beberapa orang santri dan keluarga besar pesnatren. Jumlah pastinya masih diverifikasi ulang,” kata dia.

Ia mengatakan, aktivitas pengajian di dua pesantren itu untuk sementara dihentikan. Sementara aktivitas belajar dilakukan secara daring.

Untuk saat ini, santri yang masih sehat masih berada di lingkungan pesantren. Namun, tak menutup kemungkinan para santri itu akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing.  “Kemungkinan memulangkan santri, kita akan lihat kemaslahatannya. Kalau santri sehat untuk pengananannya, kita lihat dulu. Kalau rumah mereka zona merah, saya kira lebih bahaya dan lebih baik di pesantren,” kata dia. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy