Take a fresh look at your lifestyle.

ISIS Afrika Ganas, 400 Ribu Warga Mozambik Cari Perlindungan

141

Ibadah.co.id – Gerakan ISI di mana- mana membuat masyarakat terus merasa terhantui oleh ulah tak manusiawinya. Termasuk ISIS di Afrika, telah menyebabkan warga sipil di Mozambik hampir 400 ribu orang mengungsi selama tiga tahun ini.

Matumba Mussa (50) mengatakan, orang-orang bersenjata muncul di rumahnya di kota pelabuhan Mocimboa da Praia pada suatu malam pada Oktober dan meminta dia menelepon kerabatnya.  

Setelah tiga saudara laki-lakinya tiba, para pria itu membakar rumahnya dan tiga orang lainnya, kemudian membawa saudara-saudaranya ke hutan. Tiga hari kemudian, jenazah termutilasi ditemukan di hutan.

Ekstrimis yang terkait dengan ISIS mengambil alih Mocimboa da Praia pada  Agustus, salah satu dari serangkaian serangan tahun ini di provinsi utara Cabo Delgado, Mozambik. 

Baca Juga: As a Tourism Object, the Pontianak Government Magic the Arab Village Area

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Yogya Gencarkan 4M di Tempat Wisata

Mussa melarikan diri ke selatan ke kamp pengungsi Metuge di ibu kota provinsi, menjadi salah satu dari hampir 400 ribu orang yang mengungsi akibat kekerasan sejak 2017.    

Perwakilan Program Pangan Dunia PBB di Cabo Delgado, Cristina Graziani, mengatakan mereka bekerja untuk membantu mereka yang membutuhkan.    

Yang terbaru, jumlah resmi sedikit di atas 366 ribu orang mengungsi di Cabo Delgado, provinsi itu. Dan itu jelas meningkat dalam enam bulan terakhir.

“Jadi, WFP telah menyesuaikan programnya untuk mencoba memenuhi kebutuhan, kebutuhan pangan darurat, dari orang-orang ini. Jatah makanan bulanan kami mencakup 80 persen dari kebutuhan makanan dasar keluarga beranggotakan lima orang,” ujar dia.

Ketika serangan dan jumlah korbannya bertambah, kekhawatiran tentang para pengungsi meningkat.  

Borges Nhamire dari Pusat Integritas Publik Mozambik yang mempromosikan demokrasi dan hak asasi manusia mengatakan, pemerintah perlu berbuat lebih banyak untuk warga sipil terlantar di Cabo Delgado.  

Orang-orang melarikan diri dengan cara mereka sendiri dan pemerintah tidak memiliki logistik untuk mengevakuasi orang dari zona konflik ke daerah yang lebih aman seperti Pemba.

Pemerintah ada di sana untuk menerima pengungsi tetapi mereka akhirnya tinggal dengan keluarga angkat karena tidak ada tempat untuk tidur.  

Ancaman ISIS yang tumbuh cepat dari Cabo Delgado ketika media lokal melaporkan pada November bahwa pemberontak menewaskan banyak orang dalam serangkaian serangan brutal.   

Media pemerintah Mozambik melaporkan militan di Desa Muatide mengumpulkan lebih dari 50 orang, kebanyakan pria muda, dan memenggal mereka di lapangan sepak bola.  

Pada April, media lokal melaporkan militan menembak atau memenggal 52 anak muda di distrik Muidumb setelah mereka menolak untuk bergabung dengan barisan mereka.      

Menteri Pertahanan Nasional Mozambik, Jaime Neto, mengatakan kepada Radio Mozambik bulan lalu bahwa mereka berjuang untuk menghilangkan ancaman Islam, menambahkan bahwa orang-orang harus bersabar dan mempercayai pasukan keamanan dan pertahanan.   

Cabo Delgado memiliki cadangan minyak dan gas yang sangat besar yang diperkirakan bernilai 60 miliar dolar AS. Karena ancaman dari militan, pembangunan sumber daya alam berjalan lambat.  

Serangan ISIS dimulai pada Oktober 2017 ketika pria bersenjata menyerbu kantor polisi di Mocimboa da Praia. Kelompok ekstrimis dan militer telah bertempur memperebutkan wilayah sejak itu, menyebabkan 2.000 orang tewas dan ratusan ribu mengungsi. (ed.AS./ibadah.co.id/republika)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy