Empat Produk Digital Alquran Diharap Penuhi Kebutuhan Masyarakat
Ibadah.co.id – Empat produk digital Alquran Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) diharap mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Kepala LPMQ, Muchlis Hanafi.
Seperti dilansir kemenag.go.id pada 27/1/21, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama (Kemenag) merilis empat produk layanan ke-Alquranan berbasis digital. Empat produk ini antara lain, Quran Kemenag Android, Quran Kemenag in Ms Word, lima Judul Film Dokumenter Tafsir Ilmi, serta Distingsi Terjemahan Al-Qur’an Edisi Penyempurnaan Tahun 2019.
“LPMQ Kemenag terus berkomitmen melakukan pengembangan dan perbaikan layanan di bidang Alquran. Empat produk yang diluncurkan hari ini merupakan hasil pengembangan yang kami lakukan, dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Kepala LPMQ, Muchlis Hanafi, saat merilis empat produk layanan digital ini, dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (27/1).
Muchlis menuturkan, pengembangan produk layanan ke-Alquranan berbasis digital sudah dilakukan LPMQ sejak 2015. Langkah pertama, LPMQ merilis aplikasi Qur’an Kemenag Android pada 2016. Berjalan selama lima tahun, ia berharap aplikasi tersebut menjadi jauh lebih baik.
Selanjutnya, ia menyadari di era digitalisasi saat ini tuntutan transformasi layanan digital merupakan keniscayaan. Transformasi ini juga termasuk di bidang ke-Alquranan.
“Saat ini, kita tahu masyarakat hampir sebagian besar telah mengakses internet. Maka LPMQ pun berharap seluruh produk yang kita punya, mulai dari mushaf hingga tafsir dapat diakses oleh umat secara digital,” kata dia.
Saat ini, Quran Kemenag Android hadir dengan versi terbaru 2.1.4 dan dapat diunduh melalui Play Store. Hingga 27 Januari 2021, aplikasi Quran Kemenag Android telah diunduh sebanyak 303ribu kali dan memiliki rating 4,6.
Hal serupa juga terjadi pada aplikasi Quran in Ms Word. Aplikasi yang ditujukan untuk membantu para pelajar, mahasiswa, maupun peneliti di bidang Al-Quran ini telah diunduh lebih dari 274ribu kali.
Beberapa fitur baru ditambahkan pada versi terbaru aplikasi tersebut. Salah satunya, pencarian ayat Alquran dalam bahasa Indonesia atau Arab.
“Kami pun amat terbuka untuk memperoleh masukan dari masyarakat agar ke depan aplikasi-aplikasi ini dapat semakin baik lagi,” ujar Muchlis.
Terkait lima film dokumenter yang dirilis kali ini, Muchlis menyebut merupakan bentuk digitalisasi Tafsir Ilmi yang telah diterbitkan LPMQ. LPMQ bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah melakukan kajian bersama dan menghasilkan Tafsir Ilmi.
Tafsir Ilmi ini berisi penafsiran ayat-ayat Alquran dengan menggunakan pendekatan sains. Usaha ini ditempuh semata-mata untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
“Kita buat digitalisasi tafsir tersebut ke dalam bentuk film. Setiap tahunnya kita buat. Tahun ini kita buat lima judul film dokumenter yang bersumber dari Tafsir Ilmi,” katanya.
Adapun lima judul film dokumenter tersebut, yaitu: Makanan dan Minuman dalam Perspektif Al-Qur’an, Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an, Penciptaan Bumi dalam Perspektif Al-Qur’an, Tumbuhan dalam Perspektif Al-Qur’an, dan Air dalam Perspektif Al-Qur’an.
Untuk produk terakhir, Distingsi Terjemahan Al-Qur’an Edisi Penyempurnaan Tahun 2019, Muchlis menjelaskan mekanisme penyempurnaan berlapis menjadi salah satu keunggulan produk ini. Terjemahan ini juga disusun dengan memuat hasil rekomendasi Mukernas Ulama tahun 2015, hasil penelitian lapangan, serta konsultasi publik yang dilakukan secara daring maupun luring.
Penyempurnaan yang dilakukan melibatkan 15 pakar yang terdiri dari ahli tafsir maupun ahli Bahasa Indonesia. Beragam proses penyempurnaan dilakukan, meliputi substansi, bahasa dan konsistensi.
“Yang terpenting, Distingsi Terjemahan Al-Qur’an Edisi Penyempurnaan Tahun 2019 ini telah melalui uji sahih ijtima ulama Alquran nasional,” lanjutnya.
Ia berharap, kehadiran produk layanan ke-Alquranan berbasis digital ini dapat menambah khazanah keilmuan umat Muslim di Indonesia. (RB)
[…] Ibadah.co.id – Yayasan Indonesia Mengaji mendorong umat Islam Indonesia agar pandai membaca Alquran. Ketua Yayasan Indonesia Mengaji, Komjen Pol Dr (HC) Syafruddin mengatakan bahwa sebagian besar umat Islam di Indonesia tak bisa membaca Alquran. […]