BSI Bakal Rombak Mobile Banking, Akan Setara Livin Mandiri

By Al Fikry On Jun 12, 2023

Jakarta, Ibadah.co.id –Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan launching atau peluncuran aplikasi mobile banking baru milik PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. (BRIS). Nantinya, keamanannya akan dibuat sebaik aplikasi mobile banking Bank Mandiri.

“Secara mobile banking, kita juga akan me-launching mobile banking baru, kualitas mobile bankingnya setara dengan Livin Mandiri,” kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dikutip Rabu (7/6).

Selain itu, BSI juga akan melakukan peremajaan perangkat sejumlah komputer lama yang ada di kantor cabang BSI. Pasalnya, masih banyak komputer usang di kantor cabang BSI. Sebab, perangkat usang juga dapat menimbulkan kebocoran data seperti yang terjadi beberapa waktu lalu karena adanya serangan ransomware.

“Komputer kalau di cabang-cabang lama kan masih PC-PC lama kan. Itu kan masih ada USB, kadang orang masih bisa masukin virus juga dari PC itu. Jadi virus itu bukan cuma masuk dari online, kadang-kadang dia masuk melalui PC-PC tua itu,” jelasnya.

Pembaruan perangkat tersebut saat ini masih terus dilakukan setelah proses merger bank syariah BUMN tersebut. “Kita minta dirapikan semua, supaya PC ini diremajakan semua,” imbuhnya

Sehingga, kata Tiko, nantinya akan ada peningkatan belanja modal (capex) yang akan dialokasikan untuk BSI di tahun ini dan tahun depan. Namun, Ia belum bisa menyebut berapa capex yang akan dibutuhkan untuk keperluan itu.

“Pasti, pasti. Lagi dihitung,” tegasnya.

Nantinya akan ada penghitungan ulang terkait capex karena peristiwa serangan siber yang sempat dialami BSI beberapa waktu lalu. Dimana, akan diinvetairisis apa saja keperluannya.

“Mungkin butuh waktu ada jangka pendek dan jangka panjang, mungkin perkiraan 3 bulan, 6 bulan, setahun. Untuk dinaiikkan kualitasnya setara dengan Bank Mandiri,” ujarnya.

Sebagai informasi, BSI tahun ini telah mengalokasikan anggaran mencapai Rp 580 miliar. Angka tersebut naik cukup signifikan dari tahun sebelumnya sekitar Rp 280 miliar.

Sumber : CNBC Indonesia