Take a fresh look at your lifestyle.

- Advertisement -

LAZISNU dan BPKH Bantu Sarana Ibadah, Pendidikan Dan Dakwah

0 54


Ibadah.co.id –NU Care-LAZISNU PBNU bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI melalui Program Kemaslahatan, telah berkolaborasi untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dengan meningkatkan sarana ibadah, pendidikan, dan dakwah di tiga tempat di Kabupaten Pasuruan.

Pada Jumat (28/07/2023), bertempat di Yayasan An-Nur Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan dilangsungkan peresmian dan serah terima bantuan berupa, (1) Pembangunan ruang kelas lantai 2 TPQ dan Madrasah Diniyah An-Nur Gesing Peres; (2) Rehabilitasi pembangunan Mushola Nurut Taqwa 9, dan; (3) Pembangunan ruang kantor Yayasan Pendidikan dan Sosial Masyitoh Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.

Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU, PBNU Qohari Cholil menjelaskan bahwa pelaksanaan tiga program di Kabupaten Pasuruan ini merupakan upaya Program Kemaslahatan BPKH dan LAZISNU dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Menurutnya, kualitas SDM dapat meningkat dengan adanya upaya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, dalam hal ini melalui pembangunan ruang kelas TPQ dan Madrasah Diniyah An-Nur serta pembangunan ruang kantor Yayasan Pendidikan dan Sosial Masyitoh Sukorejo.

“Pendidikan merupakan pilar utama untuk meningkatkan SDM Indonesia. Keberadaan TPQ dan Madrasah Diniyah sangat penting bagi anak-anak kita. Sehingga, tersedianya ruang belajar yang layak tentunya menjadi motivasi bagi anak-anak dalam belajar. Begitu pula halnya dengan pembangunan ruang kantor. Tersedianya ruang kantor dapat menunjang kinerja para guru,” ungkap Qohari dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/07/2023).

Satu bantuan lainnya di Kabupaten Pasuruan yakni renovasi pembangunan mushola, Qohari mengatakan, Program Kemaslahatan terus berkomitmen untuk mewujudkan kemaslahatan umat di daerah, termasuk dalam mewujudkan fasilitas ibadah yang layak, seperti bantuan untuk Mushola Nurut Taqwa 9 yang merupakan mushola pertama di desa Sumber Gedang, Kecamata Pandaan, Kabupaten Pasuruan yang telah menerima bantuan pertamanya dari Program Kemaslahatan.

“NU Care-LAZISNU selaku mitra pelaksana dari BPKH menyampaikan terima kasih kepada tiga penerima manfaat atas kerja samanya selama proses pelaksanaan program berlangsung, dan meminta agar bantuan dapat dirawat dengan baik agar fungsi dan manfaatnya terus dirasakan umat,” harapnya.

Mewakili tiga lembaga penerima manfaat, Asmu’i menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang disalurkan BPKH RI dan NU Care-LAZISNU. Dirinya pun menceritakan awal berdiri TPQ An-Nur masih menggunakan rumah pribadi sebagai tempat belajar anak-anak. Namun seiring bertambahnya jumlah santri, Yayasan mendapat wakaf tanah untuk kemudian mulai didirikannya bangunan lantai satu TPQ dan Madrasah Diniyah An-Nur, dengan bantuan masyarakat dan wali santri.

“Pada tahun 2022, pengurus Yayasan mencari donatur untuk melanjutkan pembangunan ruang kelas di lantai dua. Alhamdulillah dari rumah aspirasi Bapak Moekhlas Siddiq, kami diinformasikan mengenai program kemaslahatan BPKH. Selanjutnya kami mengirimkan proposal kepada BPKH dan sampai akhirnya dengan tim NU Care-LAZISNU menyampaikan persetujuan dari BPKH dan pembangunan ruang kelas lantai dua telah terlaksana,” ungkap Asmu’i.

Sementara itu, anggota Badan Pelaksana BPKH RI, Sulistyowati bersyukur bahwa masyarakat di Kabupaten Pasuruan dapat merasakan langsung bantuan dari Program Kemaslahatan. Pihaknya juga menyampaikan bahwa SDM dari BPKH jumlahnya terbatas, sehingga untuk merealisasikan Program Kemaslahatan di seluruh Indonesia, BPKH menggandeng mitra kemaslahatan salah satunya NU Care-LAZISNU.

“Selain mitra kemaslahatan, Program Kemaslahatan juga bermitra dengan Komisi VIII DPR RI untuk turut mensosialisasikan program ini,” ungkap Sulistyowati.

Pada kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan bahwa sesuai dengan amanat Undang-undang, BPKH RI mengelola dana haji dan dana kemaslahatan (dana abadi umat). Saat ini, lanjutnya, dana yang dikelola BPKH yakni sekitar Rp170 triliun yang berasal dari pengembangan investasi syariah total Rp135 triliun dana setoran awal 5,5 juta calon jamaah haji. Dari keselurahan dana tersebut, sejumlah Rp3,8 triliun merupakan dana abadi umat.

“Dana ini yang kemudian dikembangkan sesuai prinsip syariah dan menghasilkan sekitar Rp230 miliar per tahun. Dana pengembangan ini yang kemudian menjadi sumber dana dari penyaluran program kemaslahatan. Ketiga bantuan ini merupakan realisasi Program Kemaslahatan BPKH RI Tahun Anggaran 2023,” jelasnya.

“Jadi seluruh dana yang digunakan dalam Program Kemaslahatan, termasuk pembangunan sarana pendidikan dan fasilitas ibadah ini sama sekali tidak menggunakan setoran awal jamaah haji, melainkan dari nilai manfaat dana abadi umat yang dikelola oleh BPKH RI sesuai dengan asas prinsip syariah, kehati-hatian, nirlaba, transparan dan akuntabel,” tegasnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, bantuan tersebut sesuai dengan komitmen BPKH dalam menyalurkan nilai manfaat dari hasil Dana Abadi Umat (DAU) yang sebagaimana diatur dalam PP No 5 tahun 2018 Tentang pelaksanaan Undang-Undang No 34 tahun 2014 terkait pengelolaan keuangan haji dan PBPKH No 7 Tentang prioritas kegiatan kemaslahatan, yang salah satunya ialah peningkatan sarana prasarana pendidikan dan dakwah, serta peningkatan fasilitas ibadah bagi umat Islam.

“Terdapat enam plus satu asnaf atau ruang lingkup kegiatan Kemaslahatan yaitu Pelayanan Ibadah Haji, Pendidikan dan Dakwah, Kesehatan, Sosial Keagamaan, Pemberdayaan Ekonomi Umat, dan Sarana Prasarana Ibadah, serta Tanggap Bencana,” pungkasnya.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Laksdya TNI (Purn) Moekhlas Sidik, menegaskan bantuan Program Kemaslahatan di Kabupaten Pasuruan itu menjadi komitmen BPKH bahwa program ini tepat sasaran.

“Kepada para santri TPQ dan Madrasah Diniyah, sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak perlu bermimpi besar dan berilmu meskipun berasal dari daerah dan dengan segala keterbatasan yang ada,” pesannya.

Turut hadir pada acara peresemian dan serah terima bantuan tersebut yakni perwakilan dari pengurus lembaga penerima manfaat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta warga dan para santri TPQ dan Madrasah Diniyah An-Nur.

Sumber : NU Care Lazisnu

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy