Take a fresh look at your lifestyle.

Sebanyak 929 WNI Di Sudan telah kembali ke tanah air

0 62

Ibadah.co.id –Konflik berkepanjangan yang terjadi di Negara Sudan memaksa sejumlah negara, termasuk Indonesia mengevakuasi warganya yang tinggal di sana. Mereka mengevakuasi ke beberapa titik seperti kota Port Sudan, yang terletak di Laut Merah, atau memindahkannya ke negara sekitar seperti Ethiopia dan Mesir.

Pemerintah Indonesia bergerak cepat untuk melaksanakan evakuasi tersebut. Tahap IV evakuasi WNI di Sudan telah dilaksanakan. Hari ini (2/5) sebanyak 100 WNI dari Sudan telah kembali ke tanah air menggunakan Pesawat Garuda Indonesia. Sebelumnya, Pemerintah RI telah berhasil memulangkan 829 WNI, semuanya melalui Jeddah. Mereka dipulangkan dalam tiga tahap:

  • Tahap Pertama: 385 orang tiba pada 28 April dengan Garuda Indonesia.
  • Tahap Kedua: 363 orang tiba pada 30 April dengan Garuda Indonesia.
  • Tahap Ketiga: 75 orang tiba 1 Mei dengan pesawat TNI AU.
  • Sementara 6 WNI mengatur kepulangannya secara mandiri.

Dengan kepulangan tahap IV tersebut, maka 929 WNI telah kembali ke tanah air.
WNI yang telah dipulangkan ke tanah air akan menginap di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk penanganan lebih lanjut oleh Kementerian/Lembaga terkait, sebelum dipulangkan ke daerah asalnya. 
Per hari ini, total WNI yang berhasil dievakuasi dari wilayah konflik di Sudan menuju tanah air sebanyak 949 orang dengan rincian:

  • 930 orang dievakuasi via Jeddah
  • 13 orang dievakuasi via Mesir, dan
  • 6 orang dievakuasi via Persatuan Emirat Arab.

Kementerian Luar Negeri mengucapkan terima kasih kepada seluruh Kementerian/Lembaga terkait yang telah mendukung upaya evakuasi serta penanganan WNI evacuee di dalam negeri.
Konflik militer di Sudan antara Sudan Armed Forces dan Rapid Support Forces terjadi pada tanggal 15 April 2023. Konflik tersebut mengancam situasi keamanan di Sudan sehingga KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada tanggal 16 April 2023. Dengan meningkatnya eskalasi konflik tersebut, pada tanggal 20 April 2023, KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I.

Dikutip dari laman BBC, Selasa (25/4/2023) penyebab perang Sudan bermula ketika negara tersebut dilanda kudeta tahun 2021. Sejak itu, Sudan dijalankan oleh dewan jenderal, yang dipimpin oleh dua orang petinggi militer, yang kemudian menjadi cikal bakal perselisihan ini.

Mereka adalah Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, kepala angkatan bersenjata dan presiden negara itu dan wakilnya serta pemimpin RSF, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, lebih dikenal dengan nama Hemedti.

Masalah utama adalah rencana untuk memasukkan sekitar 100.000 Rapid Support Forces (RSF) ke dalam tubuh tentara, dan siapa yang kemudian akan memimpin pasukan baru tersebut.

Sumber : Menlu

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy