MUI Tegaskan Islam Washatiyyah Solusi Terbaik Cegah Terorisme
Ibadah.co.id – Dengan banyaknya ormas, aliran serta kemajemukan Indonesia, berbagai ideologi menyebar secara bebas. Namun pemerintah sudah menegaskan bahwa seluruh organisasi yang berafiliasi ke ekstremis dan teroris di Indonesia sudah resmi dibubarkan (ditutup). Dengan ketegasan pemerintah ini, tidak sedikit rakyat Indonesia yang terpapar ideologi transnasional tersebut.
Perlu kita ketahui bersama bahwa, walaupun semua organisasi terlarang tersebut sudah dibubarkan, namun ideologinya masih teteap berkeliaran di mana-mana. Bahkan mereka masuk ke seluruh penjuru desa dengan tujuan menyebarkan faham radikal (kaku dalam beragama) dengan tujuan menegakkan syariat islam “khilafah Islamiyah”.
Oleh karena itu, dalam rangka membentengi warga dari pemahaman ekstrem tersebut, seperti dilansir akurat.co pada (09/08), Wakil Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI Pusat, Hamli berpendapat aksi terorisme bukanlah hal baru di Indonesia, dan setiap orang berpotensi terpapar paham radikal-terorisme yang pada akhirnya menjadi pelaku kejahatan terorisme.
Menurutnya potensi ini dapat dilihat dari tersebarnya narasi-narasi radikalisme yang mengitari masyarakat. Jika tidak ditanggulangi segera, narasi tersebut dapat mengarah dan mengajak pada tindakan terorisme.
“Dapat berupa narasi mengenai intoleransi terkait sentimen keagamaan, narasi umat yang diperlakukan tidak adil, narasi keterancaman, dan sebagainya,” ujar Hamli saat berbicara pada Ngaji Kebangsaan di Yayasan Hubbul Wathon Indonesia, Bogor Jawa Barat, Selasa (09/08).
Ia menegaskan peran kiai dan ulama dalam mencegah dan menanggulangi radikal-terorisme sangat efektif. Saat ini terbukti adanya penurunan angka keterpaparan radikalisme dan terorisme maupun aksinya.
“Potensi radikal-terorisme kian hari semakin turun, namun kita tidak boleh diam dan lengah dalam melihat fenomena yang ada. Dibutuhkan sinergisitas yang konkrit dan bahu membahu untuk terus melakukan kontra teroris demi stabilitas dan keamanan nasional,” tambahnya.
Anggota Komisi Ukhuwah MUI Pusat, KH. Nurul Huda Haem mengatakan fakta-fakta terkait gerakan radikal-terorisme harus dicegah dengan membumisasikan moderasi beragama atau Islam Washatiyah.
Ia bilang agama memang sejatinya moderat, namun moderasi beragama untuk memoderatkan cara pandang dan sikap seseorang. Saat ini, orang yang terlibat kelompok teror itu menganggap dirinya beragama.
“Mereka ini perlu dimoderatkan agar dalam membawa agama tidak menyalahi norma-norma agama yang sesungguhnya, yang mengajarkan perdamaian dan kasih sayang,” katanya.
Karena itu, ia menyebut, Islam Washatiyah merupakan solusi terbaik yang dibutuhkan masyarakat untuk menjaga dan memperkokoh persatuan antar umat beragama, memperat tali persaudaraan sesama anak bangsa dan mengokohkan kebhinekaan.
“Ngaji Kebangsaan ini penting, agar kita sama-sama mengerti bahwa yang kita hadapi adalah orang yang beragama tetapi prilaku dan cara pandangnya jauh dari warisan yang diberikan Nabi Muhammad. Nabi itu mengedepankan perdamaian bukan pertikaian. Nabi itu mengedepankan toleran bukan intoleransi,” tutupnya. (RB/akurat.co)