Munas, dan Konbes PBNU Akan Bahas Kebangsaan dan Keorganisasian
Ibadah.co.id – Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) PBNU dikabarkan akan membahas persoalan mengenai kebangsaan, dan keorganisasian.
Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini mengatakan bahwa pertemuan tersebut juga diharapkan dapat memutuskan waktu pelaksanaan Muktamar 34 NU.
Seperti dilansir republika.co.id pada 10/9/21. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) pada 25-26 September 2021.
Dengan menggelar kegiatan akbar tersebut, para ulama NU diharapkan bisa tetap mengawal khitah NU 1926.
NU selama ini memang dikenal sebagai organisasi sosial keagamaan yang berpegang teguh pada khitah 1926, yang menegaskan bahwa NU tidak berpolitik praktis.
Karena itu, ulama muda NU dari Jawa Timur, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy berharap, semangat itu bisa tetap terkawal dengan baik.
“Kami sebagai warga NU menaruh harapan besar pada kegiatan Konbes dan Munas Alim Ulama NU 25-26 September mendatang akan tetap mengawal semangat Khitah NU 1926,” ujar Kiai Azaim saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (10/9).
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo ini mengatakan, keberhasilan kegiatan Munas dan Konbes NU tersebut akan menentukan NU menjelang satu abad usianya.
Karena itu, Kiai Azaim juga berharap forum terbesar kedua setelah Muktamar itu bisa membawa NU lebih membawa maslahat untuk umat dan bangsa.
“Mudah-mudahan bisa menghasilkan rumusan yang dapat membawa NU lebih manfaat dan masalahat lagi ke depan,” kata cucu pahlawan nasional KHR As’ad Syamsul Arifin ini.
Kegiatan Munas Alim Ulama dan Konbes NU tersebut sempat beberapa kali ditunda karena adanya pandemi Covid-19.
Hingga akhirnya, PBNU menggelar rapat Harian Syuriah dan Tanfidziyah di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur pada Selasa (7/9).
Rapat tersebut kemudian memutuskan bahwa Munas dan Konbes NU akan diselenggarakan pada 25-26 September 2021.
Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini, mengatakan dalam kegiatan tersebut, para kiai dan ulama NU akan membahas isu-isu strategis tentang kebangsaan dan keorganisaian.
Karena dilaksanakan di masa pandemi Covid-19, menurut dia, PBNU akan menerapkan protokol yang sangat ketat.
“Munas dan Konbes akan membahasa isu-isu strategis kebangsaan dan keorganisasian. Munas akan diselenggarakan dengan mekanisme efektif yang mempertimbangkan protokol kesehatan yang sangat ketat,” ujar Helmy saat dikonfirmasi lebih lanjut.
Menurut Helmy, salah satu aganda penting yang akan dibahas pada Munas dan Konbes NU 2021 adalah keputusan penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU.
Dia berharap, forum itu dapat menetapkan waktu penyelenggaraan Muktamar NU, yang sebelumnya juga sempat ditunda beberapa kali.
“Pada forum itu, diharapkan tanggal definitif pelaksanaan Muktamar 34 NU bisa diputuskan dan disepakati,” ucap Helmy.
Walaupun digelar dalam waktu bersamaan, Munas Alim Ulama dan Konbes NU sebenarnya merupakan dua forum yang berbeda. Munas Alim Ulama biasanya membicarakan persoalan keagamaan menyangkut kehidupan umat dan bangsa. Sedangkan Konbes NU lebih membicarakan pelaksanaan berbagai keputusan Muktamar, mengkaji perkembangan program, memutuskan Peraturan Organisasi (PO), dan menerbitkan rekomendasi. (RB)