37 Santri Pesantren Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan Positif Covid-19
Ibadah.co.id – Sebanyak 37 orang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan positif Covid-19. Hal ini menjadi salah satu aba-aba bagi seluruh pengurus pesantren di Indonesia agar meningkatkan kewaspadaannya.
Seperti dilansir republika.co.id pada 29/09/20, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan bertambah. Para santri yang sehat akan dipulangkan ke rumah masing-masing.
“Ada penambahan 37 orang yang positif,” ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin kepada Republika.co.id, Selasa (29/9).
Penambahan kasus baru itu terdeteksi dari hasil swab pada Sabtu dan Ahad kemarin. Hasil swab itu terdiri dari santri, guru, dan pegawai ponpes.
Kasus Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah awalnya ditemukan pada tujuh orang santri yang termasuk gelombang dua kedatangan ke ponpes (29-30 Agustus 2020). Setelah itu, kembali ditemukan tiga orang santri positif yang masuk gelombang ketiga (12-13 September 2020).
Setelah itu, mulai 12-24 September 2020, sebagian santri mengalami batuk, flu dan panas. Penanganan dilakukan dengan tes swab dan hasilnya terkonfirmasi positif sebanyak 46 santri.
Dengan penambahan kembali 37 kasus baru, maka total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah menjadi 93 orang. Para pasien itu saat ini mereka dalam proses isolasi mandiri di pesantren.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum telah meminta santri yang sehat dipulangkan ke daerah masing-masing. “Saya memohon kepada pimpinan ponpes, tapi bukan instruksi sifatnya, untuk tidak melaksanakan proses belajar mengajar di ponpes ini (untuk sementara waktu),” kata Uu saat mendatangi Ponpes Husnul Khotimah, Selasa (29/9).
Uu pun bersyukur, pimpinan ponpes mengerti apa yang menjadi arahan Pemprov Jabar dalam menangani kasus tersebut. Ia pun tidak sampai harus memaksa ponpes untuk melakukan penutupan itu.
“Dengan kearifan dan kebijaksanaan pimpinan ponpes, beliau mau menutup,” kata Uu.
Para santri yang sehat di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan diminta untuk dipulangkan terlebih dulu ke rumahnya masing-masing. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di ponpes tersebut.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, saat melihat langsung kondisi di ponpes tersebut, Selasa (29/9).
‘’Saya memohon kepada pimpinan ponpes, tapi bukan instruksi sifatnya, untuk tidak melaksanakan proses belajar mengajar di ponpes ini (untuk sementara waktu),’’ kata Uu.
Permintaan Uu itu disampaikan menyusul ditemukannya 46 santri positif Covid-19 di ponpes tersebut. Bahkan, jumlah santri yang terpapar virus itu kemudian bertambah.
Uu pun bersyukur, pihak pimpinan ponpes mengerti apa yang menjadi arahan Pemprov Jabar dalam menangani kasus tersebut. Pihaknya pun tidak sampai harus memaksa ponpes untuk melakukan penutupan itu.
‘’Dengan kearifan dan kebijaksanaan pimpinan ponpes, beliau mau menutup,’’ tutur Uu.
Uu menambahkan, pemulangan para santri itu akan diutamakan bagi para santri yang dinyatakan sehat dan bebas dari Covid-19. Sedangkan santri yang terpapar Covid-19, untuk sementara tetap diisolasi di pesantren hingga menunggu kondisi mereka dinyatakan sehat dan bebas Covid-19.
Untuk itu, Pemprov Jabar akan memberikan bantuan 5.000 tes PCR sehingga santri yang dipulangkan ke rumah masing-masing sudah jelas statusnya negatif Covid-19. Dengan demikian, mereka dipastikan tidak akan menularkan virus itu di daerah masing-masing.
‘’Bagi santri yang positif, akan ditangani di sini bersama Pemkab Kuningan dan Ponpes. Kalau sudah negatif, baru dikembalikan (dipulangkan),’’ tukas Uu.
Uu menyatakan, proses pemulangan santri akan dilakukan setelah mereka selesai menjalani tes PCR. Namun, dia mengakui tes PCR tidak bisa dilakukan sebanyak 5.000 orang sekaligus. Namun, dilakukan secara bertahap karena keterbatasan petugas.
‘’Hari ini 400 (tes PCR). Besok berlanjut lagi,’’ terang Uu.
Uu mengakui, penyebaran Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah Kuningan merupakan kluster pesantren pertama di Jabar. Untuk mencegah kasus tersebut, dia meminta kepada pesantren lainnya untuk benar-benar mentaati protokol kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan gubernur Jabar.
Jubir Ponpes Husnul Khotimah Kuningan, Ustaz Sanwani, menyatakan, pihaknya mengikuti arahan wagub Jabar untuk memulangkan para santri yang sehat. Proses pemulangan para santri akan diatur oleh pihak yayasan. ‘’Hari ini 400 orang, besok juga berlanjut terus sampai habis (seluruh santri dan pegawai ponpes). Yang negatif akan dipulangkan,’’ tandas Sanwani. (RB)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.