Take a fresh look at your lifestyle.

FPI Angkat Suara Soal Adzan Dengan Redaksi Jihad

98

Ibadah.co.id – Sekretaris Bantuan Hukum Front Pembela Islam (FPI), Aziz Yanuar angkat suara soal adzan dengan menggunakan redaksi jihad. Hal ini menimbulkan polemik di masyarakat. Selain itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi juga ikut berkomentar perihal tersebut.

Seperti dilansir okezone.com pada 30/11/20,video seruan jihad melalui azan beredar di media sosial. Dalam tayangan yang beredar itu nampak sekelompok jamaah berdiri merapatkan saf layaknya hendak sholat berjamaah.

Kemudian, muazin mengganti lafaz hayya ‘alashshalaah menjadi hayya ‘alal jihad. Lalu, sejumlah orang yang berada di belakangnya atau makmum menjawab secara kompak seruan jihad yang dikumandangkan muazin seraya mengepalkan tangan.

Merespons itu, Sekretaris Bantuan Hukum Front Pembela Islam (FPI), Aziz Yanuar membantah seruan jihad itu dilakukan pihaknya. Menurut dia, hal itu dilakukan oleh masyarakat.

“Itu dari masyarakat, bukan FPI,” ujar Aziz saat dikonfirmasi MNC Media, Senin (30/11/2020).

Aziz juga tidak tahu apakah seruan jihad melalui azan ini terkait dengan perlakuan pemerintah terhadap Habib Rizieq Shihab atau tidak. “Saya tidak tahu,” tutupnya.

Lagi pula, kata Aziz Yanuar, dirinya baru lihat video tersebut. Namun, ia mafhum bahwa itu adalah reaksi masyarakat atas ketidakadilan yang dipertontonkan saat ini.

“Saya jujur baru dengar dan baru lihat, itu adalah bentuk wajar reaksi dari masyarakat dan warga negara yang melihat bagaimana pemerintah selalu mengedukasi dan menyuarakan soal demokrasi Pancasila, soal keadilan di hadapan hukum dan soal penegakan hukum tanpa pandang bulu,” ujarnya.

“Namun, saat ini masyarakat dipertontonkan dugaan kezaliman, ketidakadilan dan diskriminasi hukum luar biasa hanya dikarenakan ada yang berbeda pandangan dengan pemerintah,” tambahnya.

Aziz menuturkan, dugaan ketidakadilan terhadap pihak yang berbeda pandangan dengan pemerintah justru kontra dengan demokrasi Pancasila dan jargon penegakkan hukum tanpa pandang bulu.

“Janganlah bermain-main dengan ketidakadilan dan kezaliman,” tegas dia.

Seperti dilansir okezone.com pada 1/12/20, merespons itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi, mengaku belum memahami konteks dari pembuatan video tersebut, apakah sebatas membuat konten media sosial atau ada pesan khusus yang ingin disampaikan.

Jika adzan itu dimaksudkan untuk menyampaikan pesan perang, maka kata Zainut, seruan itu sangat tidak relevan disampaikan dalam situasi damai seperti di Indonesia saat ini.

“Jika seruan itu dimaksudkan memberi pesan berperang, jelas tidak relevan. Jihad dalam negara damai seperti Indonesia ini tidak bisa diartikan sebagai perang,” ujar Zainut melalui keterangannya, Selasa (1/12/2020). Zainut mengajak pimpinan ormas Islam dan para ulama untuk bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak terjebak pada penafsiran tekstual tanpa memahami konteks dari ayat Alquran atau hadits. Pemahaman agama yang tekstual dapat melahirkan kekeliruan. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

1 Comment
  1. […] – Pelaku azan dengan redaksi jihad meminta maaf. Insiden azan dengan redaksi jihad ini langsung viral setelah videonya tersebar di […]

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy