Take a fresh look at your lifestyle.

Kemenag Respon Pernyataan Ahok Soal Kemandirian Pesantren

1 115

Ibadah.co.id – Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Waryono merespon pernyataan Ahok soal kemandirian pesantren.

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa para kiai di pesantren banyak juga yang memiliki bisnis dan berdagang. Selain itu ada juga kiai yang memberika santrinya bekal untuk terjun ke masyarakat.

Seperti dilansir detik.com pada 2/3/21, Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan kiai dan santri yang ada di pesantren seluruh Indonesia sudah menjalankan fungsi pemberdayaan ekonomi secara mandiri sejak lama.

Hal itu disampaikan untuk merespons pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyarankan agar pesantren memiliki sumber penghasilan secara mandiri.

“Berarti mohon maaf ya, boleh jadi Pak Ahok baru tahu pesantren baru dalam fungsi dakwah. Padahal dalam Undang-undang dan kesehariannya, jelas ada fungsi pemberdayaan masyarakat di situ,” kata Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Waryono dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (2/3/2021).

Waryono menjelaskan banyak kiai yang mendirikan pondok pesantren juga dari modalnya sendiri. Modal itu berasal dari bisnis yang mereka geluti.

“Jadi kiai-kiainya itu punya banyak bisnis, berdagang juga. Jadi kiai bukan ngajarin ngaji aja. Tapi kiai juga ngajarin santri bagaimana hidup setelah tak jadi santri atau terjun ke masyarakat. Mereka memberdayakan santri juga,” kata dia

Dia mencontohkan yang sudah melakukan pemberdayaan pesantren secara mandiri adalah pengasuh dari Pondok Pesantren Apik, Kauman, Kaliwungu, Kendal, Dimyati Rois.

Dimyati, kata dia, memiliki kolam ikan yang sangat luas di sekitar area pesantrennya. Kolam-kolam itu diberdayakan oleh para santrinya untuk melakukan ternak ikan sebagai sektor kemandirian pesantren.

“Maka kalau kiai punya sawah, santri diajak ke sawah, kalau punya kolam ikan diajak ke kolam ikan, santri diajari,” kata dia.

Waryono juga menyatakan saat ini banyak santri-santri di pesantren yang menggeluti bisnis berbasis digital. Banyak di antara mereka memanfaatkan gawai pintarnya membuka toko-toko digital untuk menjual barang-barang kepada masyarakat luas.

“Santri juga berbisnis, karena enggak ada larangan bawa HP di pesantren, banyak juga yang bisnis digital itu, jualan kerudung macam-macam. Mereka enggak butuh tempat kan,” kata dia.

Sebelumnya, Ahok menyarankan agar pondok pesantren memiliki sumber penghasilan secara mandiri. Sehingga, pembiayaan pondok pesantren bisa dimiliki secara tetap.

Hal itu diungkapkan Ahok dalam acara milad Pondok Pesantren Motivasi Indonesia ke-9. Acara dilakukan secara virtual dan Ahok menjadi pembicara dalam sesi diskusi bertema ‘Pandemi dan geliat kemandirian pesantren’.

“Dalam pemikiran saya istilahnya tokoh adat Tiongkok itu ya, kita itu mesti punya sumur sendiri kira-kira gitu, kalau kita gunakan bahasa ini utamanya kita ada kemandirian lah,” kata Ahok, Minggu (28/2/2021).

“Itu yang saya lihat selama ini hanya tergantung pada orang tapi pesantrennya tidak mempunyai penghasilan tetap yang mampu membiayai. Nah itu yang kita harus pikirkan, bagaimana dia bisa dapatkan surplus sendiri yang sumurnya juga bisa menghidupi masyarakat sekitarnya, itu yang ada dalam pikiran saya,” ujarnya. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

1 Comment
  1. […] – Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), M Ali Ramdhani mengatakan bahwa Peta Jalan Kemandirian Pesantren (PJKP) sudah memasuki tahap uji publik. Dalam tahap ini, lebih lanjut Ali mengatakan, dilakukan di […]

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy