Take a fresh look at your lifestyle.

- Advertisement -

Menuai Pro-Kontra, Moderasi Beragama Bukan Berarti Pendangkalan!

2 1,505

Ibadah.co.id – Prof Kamaruddin Amin selaku Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan, moderasi beragama bukan berarti pendangkalan akidah. Sebagaimana diketahui, moderasi beragama digaungkan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

Kamaruddin mengatakan, banyak masyarakat yang tidak memahami moderasi beragama. Sehingga beredar kabar tidak benar tentang program prioritas pemerintahan Jokowi-Ma’ruf tersebut.

“Ada yang mengatakan moderasi beragama itu mendangkalkan akidah, pesan dari barat, dan beragama setengah-setengah. Sama sekali tidak betul itu,” kata Kamaruddin melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Selasa (31/5/2022)

Ia menjelaskan, moderasi beragama berarti memiliki paham dan perilaku keberagamaan yang kuat serta kokoh. Ia juga menegaskan jangan karena berpaham moderasi beragama, lantas menjalankan ibadah jadi setengah-setengah dan sesuai keinginan saja.

“Seluruh ibadah mahdhah tetap harus dijalankan. Jangan karena moderasi beragama jadi meremehkan hubungan kita dengan Allah, itu tidak benar,” ujar Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini.

Kamaruddin mengajak kepada seluruh pegawai Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag untuk mendiseminasikan paham moderasi beragama kepada masyarakat.

“Sebagai ujung tombak program moderasi beragama, seluruh pegawai Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam berkewajiban mendiseminasikan dan menyukseskan program prioritas pemerintahan Jokowi-Ma’ruf,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, moderasi beragama yang digaungkan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf berbeda dengan paham liberalisme. Moderasi beragama bagi umat Islam tetap mengajarkan Islam sebagai agama paling benar dan agama yang mengantarkan pemeluknya menuju surga dan ridho Allah.

Ia menjelaskan, moderasi beragama bermakna memiliki keyakinan terhadap Islam secara kokoh. Tetapi perlu saling menghormati dan menghargai tanpa harus menista serta menghina yang berbeda keyakinan.

“Kalau liberal itu mengabaikan teks keagamaan bahkan mengabaikan apa yang sudah disepakati secara umum dan juga menggunakan rasio secara bebas, itu bukanlah moderasi beragama,” ujarnya.

Ia menegaskan, moderasi beragama mengajarkan seluruh pemeluk agama untuk menjalankan ajaran agama yang dipercayainya secara militan. Tetapi harus bisa menghargai dan menghormati orang yang memiliki keyakinan yang berbeda.

MAN

Baca juga : Kolaborasi BNPT dan Ikatan Pesantren Indonesia Perkuat Toleransi!

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

2 Comments
  1. […] Baca juga : Menuai Pro-Kontra, Moderasi Beragama Bukan Berarti Pendangkalan! […]

  2. […] Baca juga : Menuai Pro-Kontra, Moderasi Beragama Bukan Berarti Pendangkalan! […]

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy