Ibadah.co.id – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan hari raya idul fitri 1 Syawal 1444 H akan jatuh pada 21 April 2023.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir berseloroh bahwa tidak ada pemajuan atau pemunduran Hari Raya Idulfitri. Sebab penentuan waktu penting tersebut sudah sesuai sebagaimana yang diputuskan oleh Majelis Tarjih PP Muhammadiyah.
“Kalau ada pemerintah, atau yang lain baik dalam mengawali maupun mengakhiri, dalam Idulfitri kita semua saling tasamuh, saling toleran,” ungkap Haedar pada, Rabu (22/3) di acara peringatan Satu Dasawarsa SMP Muhammadiyah Al Mujahidin, Kabupaten Gunungkidul.
Perbedaan tersebut sering terjadi, maka Haedar menegaskan supaya umat tidak perlu heboh dalam menghadapi perbedaan tersebut. Dia khawatir, jika heboh dalam menghadapi perbedaan akan membatalkan puasa Ramadan yang dijalankan.
Muhammadiyah harus tetap rendah hati, tetapi kita juga harapkan baik pemerintah maupun ormas lain yang berbeda juga rendah hati. Tidak usah mengikuti itu pendapat-pendapat ilmuan, yang mengatakan Muhammadiyah sudah usang.” Tegas Haedar.
Guru Besar Sosiologi ini menegaskan, supaya menghindari sikap yang menimbulkan pecah belah umat dengan mengikuti pendapat ilmuan yang menyudutkan salah satu pendapat atau hasil ijtihad. Sebab jika mengikuti perdebatan itu tidak akan ada habisnya.
Ke depan, Haedar berharap sebagaimana yang telah diusulkan oleh Muhammadiyah supaya umat Islam memiliki kalender global. Di mana semua sudah ditentukan, seperti yang terdapat kalender masehi.
“Kita ingin ada kepastian dan dalam menentukan tanggal, bulan dan seterusnya. Nanti suatu saat insyaallah akan terbentuk itu,” imbuhnya.
Haedar menekankan supaya umat lebih menghayati ibadah puasa dan perayaan Hari Raya Idulfitri, serta tidak membesar-besarkan tentang perbedaan yang ada. Ibadah Puasa diharapkan menjadikan muslim semakin bertakwa, dan ujungnya manusia kembali menjadi bersih.
Meskipun makna dari Idulfitri bukanlah menjadi bersih, melainkan hari raya untuk ‘berbuka’ atau masa dilarangnya seorang muslim untuk berpuasa. Namun juga tidak serta merta menyalahkan orang yang memaknai Idulfitri sebagai kembali ke suci.
“Kembali kesuci itu boleh-boleh saja, tetapi yang aslinya itu Idulfitri adalah hari raya berbuka puasa, insyaallah 21 April. Selama satu bulan besok, kita latih jiwa kita, pikiran sehingga akal budi kita menjadi akal budi yang bertaqwa.” Tandas Haedar Nashir.
Sementara itu Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI hingga saat ini belum mengumumkan kapan Lebaran 2023 atau Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, penentuan kapan Lebaran biasanya berdasarkan pada hasil sidang isbat yang biasa digelar menjelang Syawal atau tepatnya pada 29 Ramadhan yang tahun ini jatuh pada 20 April mendatang.
Maka, tanggal pasti kapan Lebaran Idul Fitri 2023 versi pemerintah akan diumumkan usai sidang isbat 20 April.