PW Muslimat NU Lampung: Keluarga Garda Terdepan Cegah Radikalisme
Ibadah.co.id – Sekretaris PW Muslimat NU Provinsi Lampung, Endang Irawati menekankan pentingnya peranan keluarga dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. Keluarga bisa membantu mendeteksi sejak dini paham-paham negatif di sekitarnya yang berpotensi mengganggu ‘ketenangan’ anak. Mereka memiliki peran strategis dalam membangun jiwa anak yang religius, toleran dan kasih sayang terhadap sesamanya.
“Lalu peranannya terhadap lingkungan, yaitu dapat memantau adakah aliran radikal di lingkungannya, lalu mengembangkan sifat humanis, toleransi, saling tolong, dan gotong royong,” kata Endang Irawati saat menjadi narasumber dalam Pelatihan dan Penyusunan Program Kampung Aswaja di lantai 2 Gedung PCNU Lampung, pada Minggu (14/07).
Namun belakangan ini, unsur penting dalam keluarga yaitu ibu dan anak wanita terkadang menjadi problem tersendiri. Karena, mereka bukan lagi sebagai korban radikalisme dan terorisme, tetapi malah menjadi main player (pemain utama) dalam struktur organisasi teroris tersebut
“Bom di Surabaya Jawa Timur beberapa waktu lalu, di mana pelaku bom pengantin adalah perempuan dengan membawa anak yang masih balita,” Sungguh miris kita mendegarnya,” tambahnya.
Menurut Endang, sesungguhnya perempuan mempunyai sifat loyal dan militansi yang tinggi. Sehingga begitu terkena doktrin atau dinikahi teroris, maka iapun tunduk pada doktrin tersebut. Karena itu, ia mengingatkan agar wanita yang mempunyai masalah tidak perlu curhat dan menumpahkan kegaluannya di media sosial karena akan dipantau teroris.
“Lalu direkrut, atau bahkan dinikahi oleh teroris,” jelasnya.
Pengurus Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung itu manandaskan bahwa Indonesia adalah negara Pancasila, yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan kepercayaan. Karena itu, ia berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh pihak – pihak yang ingin melihat Indonesia hancur. Semua agama mengajarkan kedamaian, cinta kasih dengan sesama, dan toleransi.
“Mulai sekarang stop hoaks, stop share sebelum saring. Lebih-lebih hoaks itu ternyata terkait dengan propaganda kelompok radikal tersebut,” tegas Endang Erawati.
(Ed.RB/Ibadah.co.id)