Take a fresh look at your lifestyle.

Serukan Perdamaian, Mahasiswa Papua se-Jabodetabek Minta Maaf ke Publik

0 93

Ibadah.co.id – Kerusuhan yang terjadi di Wamena pada Senin (23/9) menyebabkan 32 orang meninggal, 67 orang luka-luka dan ratusan rumah, ruko, serta kantor pemerintahan dibakar dan dirusak massa, termasuk kendaraan roda empat dan roda dua. Banyak penduduk dari daerah lain terpaksa meninggalkan Wamena karena merasa terancam.

Atas peristiwa itu, tiga organisasi mahasiswa Papua dan Papua Barat di Jakarta dan sekitarnya menggelar aksi di Anjungan Papua Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (4/10) menyerukan perdamaian di Wamena dan Jayapura, Papua.

“Kami dari mahasiswa Kaimana yang studi di Jabodetabek menyampaikan permohonan maaf kepada saudara kami yang di luar papua dan menjadi korban di Jayapura dan Wamena. Semoga ini semua cepat selesai,” Ketua Himaka Moytuer Boymasa.

Organisasi mahasiswa Papua tersebut terdiri dari Himpunan Mahasiswa Kaimana (Himaka), Ikatan Mahasiswa se-Papua (Imasepa) dan Himpunan Mahasiswa Manokwari (Himawari). Salah satu perwakilan mengutarakan permohonan maaf kepada warga luar Papua yang tinggal di Wamena, atas akibat yang harus ditanggung dalam konflik di sana.

Moytuer berharap pemerintah dan aparat yang bertugas terus bergerak dan mengambil langkah yang tepat meredam konflik.

“Kami berharap pemerintah mengambil keputusan yang tepat agar konflik di Papua segera tertangani dengan baik. Supaya saudara kita tidak lagi bermasalah dan yang enggak punya kesalahan tidak jadi korban,” kata Moytuer.

Sejauh ini, menurut Moytuer, kondisi di Wamena dan Jayapura sudah mulai membaik. Kendati begitu ia meminta pemerintah dan aparat terus melakukan sinergi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Selain itu Moytuer meminta agar masyarakat di Wamena dan Jayapura bisa menghentikan konflik. Menurutnya konflik di Wamena dan Jayapura tidak memiliki dampak positif dan hanya menimbulkan korban.

Para mahasiswa juga menyerukan perdamaian di Wamena dan Jayapura, Papua, yang beberapa hari terakhir dilanda kerusuhan. Dalam aksinya, para mahasiswa secara bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk rasa persatuan dan nasionalisme.

Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan setidaknya ada 3.000 penduduk Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang mengungsi ke Jayapura dampak kerusuhan di daerah tersebut.

Titik-titik penampungan yang dipakai untuk mengungsi di Jayapura antara lain adalah gedung Mapolres, Komando Distrik Militer, dan beberapa rumah ibadah setempat.( RB/laduni.id)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy