Jakarta, Ibadah.co.id – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menargetkan pengumpulan kurban di seluruh Indonesia pada 2023 menyentuh angka Rp13 triliun atau naik 30 persen dari pengumpulan tahun sebelumnya.
Dilansir ANTARA pada Senin (19/6/2023), Pimpinan Bidang Pengumpulan BAZNAS RI, Rizaludin Kurniawan mengatakan pihaknya berhasil mengumpulkan hewan kurban berupa kambing/domba dengan nilai Rp10,5 triliun pada 2022 dan diupayakan angkanya terus mengalami kenaikan.
“Angka (Rp10,5 triliun) itu setara dengan 3,5 juta ekor kambing. Tahun ini kita harapkan secara nasional naik 30 persen atau naik menjadi Rp13 triliun,” katanya.
Ia mengatakan hewan kurban yang dikumpulkan BAZNAS, dikelola dan dibagikan baik dalam bentuk hewan kurban maupun yang sudah diolah.
Khusus untuk daging olahan, BAZNAS mengirimnya ke berbagai wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) sebagai bagian pemenuhan gizi dan pencegahan stunting.
“Harapan saya kita semua saat ini melakukan kurban yang terbaik untuk sesama kita, untuk para fakir miskin, untuk orang-orang yang belum beruntung karena dengan adanya kurban, dengan adanya daging dapat menjadi protein dan gizi terbaik,” kata Rizaludin Kurniawan.
Sementara itu, Ketua BAZNAS RI Noor Achmad mengatakan data dari Pusat Kajian Strategis (Puskas) BAZNAS menyebutkan bahwa potensi ekonomi kurban tahun 2022 mencapai Rp31,6 triliun.
Besarnya potensi ekonomi dari kurban menjadi perhatian bagi BAZNAS. Kurban harus menjadi sebuah ekosistem ekonomi berkelanjutan dalam rangka mengentaskan masyarakat miskin.
“Lewat program ini, kami juga ingin mendorong pada pemenuhan gizi masyarakat khususnya di daerah-daerah yang masih memiliki isu stunting dan kemiskinan ekstrem,” kata dia.
Dalam rangka meningkatkan ekosistem ekonomi kurban tersebut, BAZNAS memiliki program pemberdayaan peternak mustahik melalui program Balai Ternak.
Balai ternak ini merupakan para peternak binaan BAZNAS untuk mentransformasikan penerima manfaat menjadi pemberi manfaat. Mereka akan memenuhi sekitar 30 persen domba, kambing atau sapi yang dibutuhkan pada program kurban tahun ini, demikian Noor Achmad.