Prof. Quraish Shihab Sakit, Sejumlah Akademisi Panjatkan Doa
Ibadah.co.id – Prof. Muhammad Quraish Shihab dinyatakan sakit dan sedang dirawat. Sejumlah akademisi pun memanjatkan doa untuk beliau. Salah satunya disampaikan oleh Dosen Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta Ali Mursyid Ridwan.
Seperti dilansir nu.or.id pada 26/6/21, Pakar Tafsir Al-Qur’an Muhammad Quraish Shihab (MQS) dikabarkan sakit. Saat ini, ia tengah menjalani perawatan medis di sebuah rumah sakit.
Dosen Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta Ali Mursyid Ridwan mengabarkan berita ini melalui akun Facebooknya. Ia menulis permintaan doa yang dipanjatkan agar penulis Tafsir Al-Mishbah itu lekas pulih.
“Mohon doa terbaik untuk kesembuhan guru kami dan guru kita semua, Prof. Dr. Habib Quraish Shihab,yang sekarang sedang dirawat,” tulis alumnus Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat itu pada Jumat (25/6) malam.
Hal senada ditulis Ima Sri Rahmani. Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga meminta doa dari segenap warganet untuk kesembuhan ulama kelahiran Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan 77 tahun yang lalu itu.
“Kita doakan guru kita semua Prof. Dr. Habib Quraish Shihab yang sedang sakit. Semoga Allah berikan kesembuhan segera. Alfatihah,” tulis akademisi yang kini tengah menempuh studi doktornya di Universitas Katholik de Louvain Belgia itu.
Ajakan untuk mendoakan ulama yang menamatkan studinya di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir itu juga disampaikan Aguk Irawan. Sastrawan sesama alumni Al-Azhar itu berdoa agar ayah dari pembawa acara kenamaan Najwa Shihab itu segera sehat dan dapat menjalankan aktivitasnya lagi.
“Mohon doa saudara, sahabat semuanya, untuk guru kami Prof Habib Quraish Shihab yang sakit dan sedang dirawat di RS. Semoga lekas sehat dan aktifitas kembali. Amin.,” tulisnya.
Sebagaimana diketahui, MQS merupakan guru besar ilmu tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di kampus itu juga, ia pernah diamanahi sebagai rektornya pada tahun 1997-1998, sebelum diangkat menjadi Menteri Agama Kabinet Pembangunan VII 1998-1999. Selain Tafsir Al-Misbah, ia menulis buku-buku keagamaan yang berjumlah lebih dari 60 judul. Upayanya dalam ‘Membumikan Al-Qur’an’ tidak saja dituangkan melalui buku-bukunya, tetapi juga melalui lembaga-lembaga yang didirikannya, seperti Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) yang mencetak kader mufassir dan Bayt Al-Qur’an sebagai wadah bagi para penghafal Al-Qur’an untuk mendalami ilmu Al-Qur’an. (RB)